Mohon tunggu...
Dewy Iriany
Dewy Iriany Mohon Tunggu... Sales - Marketing dan Water-Air Specialist

Marketing dan Menulis itu menyenangkan karna selalu menambah teman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Udara Bersih dan Produktivitas: Apa Hubungannya?

8 Agustus 2024   06:01 Diperbarui: 8 Agustus 2024   06:03 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas udara yang kita hirup memiliki dampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan kita, tetapi tahukah Anda bahwa udara bersih juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja? Banyak penelitian menunjukkan bahwa lingkungan dengan kualitas udara yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan, mengurangi absensi, dan meningkatkan kreativitas serta efisiensi kerja. Artikel ini akan membahas pengaruh kualitas udara terhadap produktivitas kerja, studi kasus dari perusahaan-perusahaan besar, serta cara meningkatkan kualitas udara di tempat kerja.

Pengaruh Kualitas Udara terhadap Produktivitas Kerja

Kualitas udara yang buruk di tempat kerja dapat menurunkan produktivitas karyawan. Partikel-partikel polutan seperti PM2.5 dan gas-gas beracun seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan kesehatan fisik karyawan. Beberapa dampak negatif dari kualitas udara yang buruk antara lain:

  1. Menurunnya Fungsi Kognitif: Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menurunkan kemampuan kognitif, termasuk memori, perhatian, dan kemampuan berpikir kritis.
  2. Masalah Kesehatan: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan yang dapat mengakibatkan peningkatan absensi kerja.
  3. Stres dan Kelelahan: Lingkungan kerja yang tercemar dapat meningkatkan tingkat stres dan kelelahan, yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas.

Studi Kasus dari Perusahaan-Perusahaan Besar

Beberapa perusahaan besar telah menyadari pentingnya kualitas udara yang baik untuk meningkatkan produktivitas karyawan mereka. Berikut adalah beberapa studi kasus yang menunjukkan bagaimana perbaikan kualitas udara di tempat kerja dapat memberikan hasil yang signifikan:

  1. Google: Google telah mengimplementasikan berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas udara di kantor mereka. Mereka menggunakan sistem ventilasi canggih dan sensor kualitas udara untuk memantau dan mengendalikan polusi udara di dalam ruangan. Hasilnya, Google melaporkan peningkatan produktivitas karyawan sebesar 11% dan penurunan absensi sebesar 25%.

  2. The WELL Building Standard: Banyak perusahaan mulai mengikuti standar WELL Building, yang menekankan pentingnya kualitas udara dalam desain dan operasional gedung. Studi menunjukkan bahwa gedung yang mengikuti standar WELL mengalami peningkatan produktivitas karyawan hingga 10%, serta peningkatan kesejahteraan dan kepuasan kerja.

  3. Harvard T.H. Chan School of Public Health: Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa karyawan yang bekerja di lingkungan dengan kualitas udara yang baik memiliki skor kognitif 61% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja di lingkungan dengan kualitas udara yang buruk. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas udara di tempat kerja dapat secara signifikan meningkatkan kinerja karyawan.

Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Tempat Kerja

Meningkatkan kualitas udara di tempat kerja dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari penggunaan teknologi hingga perubahan kebiasaan sehari-hari. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan udara bersih di lingkungan kerja:

  1. Instalasi Air Purifier: Menggunakan air purifier dengan filter HEPA dapat membantu menyaring partikel-partikel polutan dan alergen dari udara. Alat ini efektif dalam mengurangi PM2.5 dan partikel berbahaya lainnya, sehingga meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Memilih HEPA Filtrasi dengan pilihan  yang melumpuhkan hingga 99.999% varian SARS-CoV-2 Omicron, H1N1, Coronavirus, bakteri, fungus, dan menyaring partikel polutan sebesar 0.01mikron.

  2. Sistem Ventilasi yang Baik: Pastikan sistem ventilasi di tempat kerja berfungsi dengan baik dan memadai untuk mengalirkan udara segar dari luar. Ventilasi yang baik dapat membantu mengeluarkan polutan dalam ruangan dan memastikan sirkulasi udara yang optimal.

  3. Pemantauan Kualitas Udara: Menggunakan sensor kualitas udara untuk memantau tingkat polusi udara dalam ruangan secara real-time. Dengan pemantauan yang tepat, tindakan cepat dapat diambil jika kualitas udara menurun.

  4. Pengurangan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya: Batasi penggunaan produk pembersih dan bahan kimia yang mengandung VOC. Pilih produk ramah lingkungan yang tidak mengeluarkan polutan berbahaya ke udara.

  5. Penanaman Tanaman Indoor: Beberapa tanaman indoor seperti lidah mertua (Sansevieria), lidah buaya (Aloe Vera), dan tanaman laba-laba (Spider Plant) dapat membantu menyerap polutan dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.

  6. Perawatan Rutin: Lakukan perawatan rutin pada sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) untuk memastikan tidak ada penumpukan debu dan polutan di dalam sistem.

Kesimpulan

Kualitas udara yang baik tidak hanya penting untuk kesehatan tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan produktivitas kerja. Studi kasus dari perusahaan besar menunjukkan bahwa investasi dalam perbaikan kualitas udara dapat memberikan hasil yang signifikan dalam hal kinerja dan kesejahteraan karyawan. Dengan langkah-langkah sederhana seperti penggunaan air purifier, sistem ventilasi yang baik, dan pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Referensi

  1. Harvard T.H. Chan School of Public Health. (2020). The Impact of Green Buildings on Cognitive Function. https://www.hsph.harvard.edu
  2. Google. (2021). Workplace Air Quality and Employee Productivity. https://www.google.com
  3. WELL Building Standard. (2022). Air Quality and Human Health. https://www.wellcertified.com
  4. Environmental Protection Agency (EPA). (2023). Indoor Air Quality. https://www.epa.gov
  5. American Lung Association. (2023). Clean Air at Work. https://www.lung.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun