Mohon tunggu...
Dewy Iriany
Dewy Iriany Mohon Tunggu... Sales - Marketing dan Water-Air Specialist

Marketing dan Menulis itu menyenangkan karna selalu menambah teman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Mikroplastik dalam Air Minum dalam Kemasan

7 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air minum dalam kemasan sering kali dianggap sebagai pilihan yang aman dan praktis. Namun, keberadaan mikroplastik dalam air minum kemasan menimbulkan kekhawatiran serius. Artikel ini akan menjelaskan apa itu mikroplastik, bagaimana mereka bisa ada dalam air minum, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko mikroplastik. Dengan pemahaman ini, kita dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan kita. Realitasnya warga RI paling banyak makan plastik.

Apa Itu Mikroplastik dan Bagaimana Bisa Ada dalam Air Minum

Mikroplastik adalah partikel plastik atau fiber yang berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 5 milimeter (Adi Permana, 2021).  Mereka dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk degradasi plastik besar yang terpapar sinar matahari dan abrasi, serta dari produk konsumen seperti kosmetik dan deterjen. Mikroplastik juga dapat berasal dari serat sintetis yang lepas saat mencuci pakaian berbahan plastik.

https://greeneration.org/publication/green-info/apa-itu-mikroplastik/
https://greeneration.org/publication/green-info/apa-itu-mikroplastik/

Penelitian telah menemukan mikroplastik dalam berbagai sumber air, termasuk air minum dalam kemasan. Proses produksi, pengemasan, dan distribusi air minum dalam kemasan dapat menjadi titik masuk bagi mikroplastik. Misalnya, selama proses pembotolan, serpihan plastik dari botol atau tutupnya dapat masuk ke dalam air. Selain itu, air yang digunakan sebagai sumber mungkin sudah terkontaminasi mikroplastik sebelum pengolahan.

Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan

Keberadaan mikroplastik dalam air minum menimbulkan kekhawatiran yang signifikan terkait dampak kesehatan jangka panjang. Beberapa dampak potensial mikroplastik terhadap kesehatan manusia meliputi:

  1. Gangguan Sistem Pencernaan: Mikroplastik yang tertelan dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pencernaan. Partikel-partikel kecil ini mungkin juga membawa patogen atau bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan.

  2. Keracunan Kimia: Mikroplastik sering mengandung aditif kimia yang digunakan dalam produksi plastik, seperti bisphenol A (BPA) dan phthalate, yang dapat merusak sistem endokrin. Selain itu, mikroplastik dapat menyerap polutan organik berbahaya dari lingkungan, seperti pestisida dan logam berat, yang kemudian dapat dilepaskan ke dalam tubuh manusia saat mikroplastik tersebut tertelan.

  3. Respons Imun: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa partikel mikroplastik dapat memicu respons imun dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan penyakit terkait.

  4. Alergi dan Toksisitas: Mikroplastik dapat memicu reaksi alergi pada individu yang sensitif dan menimbulkan efek toksik yang belum sepenuhnya dipahami.

Langkah Pencegahan untuk Mengurangi Mikroplastik dalam Air Minum

Untuk mengurangi risiko mikroplastik dalam air minum, berbagai langkah pencegahan dapat diambil baik oleh produsen maupun konsumen:

  1. Penggunaan Teknologi Filtrasi Lanjutan: Produsen air minum dalam kemasan dapat mengadopsi teknologi filtrasi canggih seperti ultrafiltrasi dan reverse osmosis untuk menghilangkan mikroplastik dari air. Teknologi ini sangat efektif dalam menyaring partikel-partikel kecil.

  2. Pengawasan dan Pengujian Kualitas Air: Produsen harus secara rutin menguji kualitas air untuk mendeteksi keberadaan mikroplastik. Pengawasan yang ketat selama proses produksi dan pengemasan juga penting untuk mencegah kontaminasi.

  3. Perbaikan Proses Produksi: Meningkatkan standar kebersihan dan memperbaiki prosedur produksi dapat mengurangi risiko masuknya mikroplastik dari botol dan tutupnya. Penggunaan bahan kemasan alternatif yang lebih aman juga dapat dipertimbangkan.

  4. Pendidikan dan Kesadaran Konsumen: Konsumen harus diberi informasi tentang risiko mikroplastik dan langkah-langkah untuk menguranginya. Misalnya, memilih produk air minum yang telah teruji bebas mikroplastik atau menggunakan alat penjernih air di rumah.

  5. Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dapat mengurangi jumlah mikroplastik yang masuk ke lingkungan. Konsumen dapat beralih ke botol air stainless steel atau kaca yang dapat digunakan kembali.

  6. Penelitian dan Inovasi Berkelanjutan: Penelitian terus menerus diperlukan untuk memahami lebih baik dampak mikroplastik terhadap kesehatan dan mengembangkan solusi teknologi untuk mengatasinya. Inovasi dalam material ramah lingkungan dan proses produksi yang lebih bersih sangat dibutuhkan.

Setiap Keluarga Memasang water purifier Reverse Osmosis (RO) di rumah 

Solusi praktis untuk menghindari bahaya mikroplastik dalam air minum dalam kemasan. Water purifier RO memiliki teknologi filtrasi yang sangat efektif, mampu menyaring partikel hingga ukuran 0.0005 mikron. Proses filtrasi ini terdiri dari empat tahapan, yaitu pre-filtrasi untuk menghilangkan partikel besar, filtrasi karbon untuk mengurangi kandungan klorin dan bahan kimia organik, filtrasi RO untuk menyaring mikroplastik dan kontaminan lainnya, serta post-filtrasi yang memastikan air benar-benar bersih dan aman untuk dikonsumsi. Pastikan filter mendapatkan sertifikat halal MUI.

Dengan memasang water purifier RO, air di rumah menjadi lebih higienis dan bebas dari mikroplastik. Selain itu, perawatan rutin dan penggantian filter secara periodik memastikan kinerja optimal alat ini. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas air minum, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada air minum dalam kemasan dan mengurangi limbah plastik. Dengan demikian, memasang water purifier RO adalah investasi yang bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan.

Kesimpulan

Keberadaan mikroplastik dalam air minum dalam kemasan adalah masalah yang semakin mendapatkan perhatian global. Mikroplastik dapat masuk ke dalam air minum melalui berbagai cara, termasuk proses produksi dan sumber air yang terkontaminasi. Dampaknya terhadap kesehatan manusia, meskipun masih dalam tahap penelitian, menunjukkan potensi risiko yang signifikan termasuk gangguan sistem pencernaan, keracunan kimia, dan respons imun yang merugikan. 

Untuk mengurangi risiko ini, langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan teknologi filtrasi canggih, pengawasan kualitas air yang ketat, dan peningkatan kesadaran konsumen sangat penting. Dengan upaya bersama dari produsen, konsumen, dan peneliti, risiko mikroplastik dalam air minum dapat diminimalkan untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Lebih tepat lagi setiap keluarga memasang water purifier Reverse Osmosis (RO) di rumah.

Referensi

  1. World Health Organization (WHO) - Microplastics in Drinking-water. https://www.who.int/publications/i/item/9789241516198
  2. National Institutes of Health (NIH) - Health effects of microplastics and nanoplastics. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10151227/
  3. United Nations Environment Programme (UNEP) - Plastic Pollution. https://www.unep.org/plastic-pollution
  4. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) - Drinking Water. https://www.cdc.gov/healthywater/drinking/index.html
  5. Environmental Protection Agency (EPA) - Drinking Water Requirements for States and Public Water Systems. https://www.epa.gov/dwreginfo
  6. Warga RI Paling Banyak Makan Plastik, Sumbernya Tak Terduga. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240804101243-33-560190/warga-ri-paling-banyak-makan-plastik-sumbernya-tak-terduga
  7. Apa itu Mikroplastik. https://greeneration.org/publication/green-info/apa-itu-mikroplastik/
  8. Mikroplastik: Plastik Tak Kasat Mata dengan Bahaya yang Mengancam Nyata. https://www.itb.ac.id/berita/mikroplastik-plastik-tak-kasat-mata-dengan-bahaya-yang-mengancam-nyata/58303

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun