Mohon tunggu...
Dewy Iriany
Dewy Iriany Mohon Tunggu... Sales - Marketing dan Water-Air Specialist

Marketing dan Menulis itu menyenangkan karna selalu menambah teman

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kasus Nyata: Dampak Pencemaran Udara di Jakarta

5 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   09:47 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, merupakan salah satu kota dengan tingkat pencemaran udara tertinggi di dunia. Kualitas udara yang buruk di Jakarta telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Artikel ini akan membahas statistik pencemaran udara di Jakarta, kasus-kasus kesehatan yang timbul akibat polusi udara, serta upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini.

https://www.iqair.com/id/air-quality-map/indonesia/jakarta
https://www.iqair.com/id/air-quality-map/indonesia/jakarta

Statistik Pencemaran Udara di Jakarta

Menurut data Air Quality Index (AQI) tahun 2023-2024, Jakarta sering kali berada dalam kategori "tidak sehat" hingga "sangat tidak sehat." AQI di Jakarta sering kali mencatat angka di atas 150, bahkan mencapai 200 US AQI pada beberapa hari tertentu, terutama selama musim kemarau. PM2.5, partikel halus yang berukuran kurang dari 2.5 mikrometer, adalah salah satu polutan utama yang menyebabkan kualitas udara yang buruk. Tingkat PM2.5 di Jakarta sering kali melebihi batas aman yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), yaitu 10 µg/m³ sebagai rata-rata tahunan.

Sumber utama polusi udara di Jakarta berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah. Jakarta memiliki lebih dari 10 juta kendaraan bermotor yang beroperasi setiap hari, menghasilkan sejumlah besar gas buang yang mengandung partikel-partikel berbahaya. Selain itu, keberadaan pabrik dan industri di sekitar Jakarta juga menyumbang emisi polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan volatile organic compounds (VOC).

https://www.iqair.com/id/air-quality-map/indonesia/jakarta
https://www.iqair.com/id/air-quality-map/indonesia/jakarta

Kasus-Kasus Kesehatan Akibat Polusi Udara

Polusi udara di Jakarta telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada penduduknya. Menurut data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Anak-anak dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk polusi udara.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 2022 menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan perkembangan paru-paru. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PM2.5 dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru pada orang dewasa dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Contoh kasus nyata adalah seorang anak berusia 10 tahun di Jakarta yang didiagnosis dengan asma parah akibat polusi udara. Anak ini harus sering kali absen sekolah dan menjalani perawatan medis intensif. Keluarganya melaporkan bahwa kondisi anak mereka membaik saat mereka pindah ke daerah dengan kualitas udara yang lebih baik.

Upaya Pemerintah dan Masyarakat untuk Mengatasi Pencemaran Udara

Menghadapi situasi darurat ini, pemerintah dan masyarakat Jakarta telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi pencemaran udara. Pemerintah DKI Jakarta telah meluncurkan beberapa program dan kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara.

  1. Transjakarta dan MRT: Pengembangan sistem transportasi umum seperti Transjakarta dan MRT adalah salah satu upaya untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan. Dengan menyediakan alternatif transportasi yang nyaman dan efisien, pemerintah berharap dapat mengurangi emisi dari kendaraan bermotor.

  2. Hari Bebas Kendaraan Bermotor: Pemerintah DKI Jakarta juga rutin mengadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) di beberapa ruas jalan utama setiap Minggu. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi polusi udara tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya udara bersih.

  3. Penggunaan Energi Bersih: Pemerintah mendorong penggunaan energi bersih dan terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, untuk menggantikan pembakaran bahan bakar fosil di industri dan rumah tangga. Beberapa industri di Jakarta telah mulai beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi emisi.

Selain itu, masyarakat juga memainkan peran penting dalam mengurangi polusi udara. Kampanye-kampanye kesadaran lingkungan semakin banyak dilakukan oleh berbagai komunitas dan organisasi non-pemerintah. Mereka mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, serta mendukung kebijakan pemerintah terkait pengendalian polusi.

  1. Penggunaan Air Purifier: Banyak rumah tangga di Jakarta mulai menggunakan air purifier untuk membersihkan udara di dalam rumah. Alat ini membantu menyaring partikel berbahaya dan polutan dari udara dalam ruangan, sehingga mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan.

  2. Penanaman Pohon: Beberapa komunitas lingkungan melakukan kegiatan penanaman pohon di berbagai wilayah Jakarta. Pohon-pohon ini membantu menyerap polutan dan meningkatkan kualitas udara.

https://www.accuweather.com/id/id/kramat-jati/1980834/air-quality-index/1980834
https://www.accuweather.com/id/id/kramat-jati/1980834/air-quality-index/1980834

Kesimpulan

Pencemaran udara di Jakarta adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Statistik menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta sering kali berada pada tingkat yang berbahaya bagi kesehatan. Polusi udara telah menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan dan kardiovaskular di kalangan penduduk Jakarta. Namun, upaya pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat menunjukkan harapan untuk perbaikan. Dengan terus mengembangkan sistem transportasi umum, mendorong penggunaan energi bersih, dan meningkatkan kesadaran lingkungan, Jakarta dapat bergerak menuju masa depan dengan udara yang lebih bersih dan sehat. Lebih bagus lagi jika setiap keluarga dirumah atau di kantor memasang penjernih udara (Air Purifier) yang memiliki 4 tahap sistim HEPA filtrasi yang mampu melumpuhkan hingga 99.999% virus dan polutan hingga 0.01Mikron.

Referensi

  1. Air Quality Index (AQI). (2024). Jakarta Air Quality Index (AQI) and Indonesia Air Pollution. https://www.iqair.com/indonesia/jakarta
  2. Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (2022). Laporan Kesehatan Tahunan. https://dinkes.jakarta.go.id/berita/profil/laporan-tahunan
  3. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (2022). Studi Korelasi Antara Kualitas Udara Ambien dan Kejadian Ispa pada Balita Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 - 2022. https://lib.fkm.ui.ac.id/detail?id=136321&lokasi=lokal
  4. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2023). Program Pengendalian Polusi Udara. https://rendahemisi.jakarta.go.id/video/186/this-is-jakartas-strategy-for-air-pollution-control
  5. World Health Organization (WHO). (2023). Air pollution. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/air-pollution

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun