Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Lainnya - writing for healing

introvert with random thoughts

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pertolongan Itu Datang pada Sebaik-baik Ikhtiar

28 Januari 2024   09:18 Diperbarui: 28 Januari 2024   09:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hidup yang sementara, jangan pernah berharap bahwa semua akan indah, bahagia dan sedih akan dipergilirkan.. Semua memberi pelajaran, jika kita mau menerima semua itu sebagai bagian dari pencarian hikmah hidup.

Pada hidup yang sementara, manusia selalu membuat kesalahan dan dari berbagai kesalahan, manusia belajar..

What I just got yesterday, even exhausted and traumatic, I got some point to fix myself, in this journey..

I called it the journey, because it's a journey, to shape us, and to stand up several times after fall.. stand up faster because we don't have many times to regret what happened before.

Pada saat jiwa terasa lemah, saya menemukan sebuah quote dari Anies Baswedan, I don't know why I got many good insights from him. Disaat beliau mengatakan, "Ketika saya bisa menjadi presiden Indonesia berarti Allah mengizinkan dan jika saya tidak menjadi presiden, maka Allah menyelamatkan saya". Jiwa saya mengatakan bahwa kata-kata seperti hanya bisa keluar pada orang dengan keikhlasan tinggi, pada orang yang jiwanya hanya bergantung kepada-Nya. Keikhlasan yang lahir karena merasa hidup diatur oleh Sang Maha Pengatur, dan Sang Maha Pengatur tidak akan sembarangan, karena dia Maha Cerdas dan Maha Mengetahui, maka yang terjadi adalah yang sebaik-baik skenario.

Dan pada saat yang bersamaan, melihat bahwa kata-kata itu keluar bukan dari seseorang yang bermalas-malasan, tapi keluar dari seseorang yang berjuang, berjuang tiada henti. Dan pada saat ikhtiar itu sudah semaksimal yang dapat dilakukan, sisanya adalah tawakkal.

Dan saya belajar, untuk tidak lari dari masalah, meski masalah tersebut traumatik, saya coba lakukan semaksimalnya dengan berbagai keterbatasan yang saya miliki. Dan ternyata benar, pertolongan itu datang di saat-saat tidak terduga, datang saat saya telah melakukan kewajiban maksimal saya yaitu ikhtiar.

Jika suatu saat saya melakukan ikhtiar yang menurut saya sudah maksimal, dan pertolongan itu tidak datang, maka yang harus saya lakukan adalah evaluasi terhadap ikhtiar saya... Al faqir ilallah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun