Pada hidup yang sementara, jangan pernah berharap bahwa semua akan indah, bahagia dan sedih akan dipergilirkan.. Semua memberi pelajaran, jika kita mau menerima semua itu sebagai bagian dari pencarian hikmah hidup.
Pada hidup yang sementara, manusia selalu membuat kesalahan dan dari berbagai kesalahan, manusia belajar..
What I just got yesterday, even exhausted and traumatic, I got some point to fix myself, in this journey..
I called it the journey, because it's a journey, to shape us, and to stand up several times after fall.. stand up faster because we don't have many times to regret what happened before.
Pada saat jiwa terasa lemah, saya menemukan sebuah quote dari Anies Baswedan, I don't know why I got many good insights from him. Disaat beliau mengatakan, "Ketika saya bisa menjadi presiden Indonesia berarti Allah mengizinkan dan jika saya tidak menjadi presiden, maka Allah menyelamatkan saya". Jiwa saya mengatakan bahwa kata-kata seperti hanya bisa keluar pada orang dengan keikhlasan tinggi, pada orang yang jiwanya hanya bergantung kepada-Nya. Keikhlasan yang lahir karena merasa hidup diatur oleh Sang Maha Pengatur, dan Sang Maha Pengatur tidak akan sembarangan, karena dia Maha Cerdas dan Maha Mengetahui, maka yang terjadi adalah yang sebaik-baik skenario.
Dan pada saat yang bersamaan, melihat bahwa kata-kata itu keluar bukan dari seseorang yang bermalas-malasan, tapi keluar dari seseorang yang berjuang, berjuang tiada henti. Dan pada saat ikhtiar itu sudah semaksimal yang dapat dilakukan, sisanya adalah tawakkal.
Dan saya belajar, untuk tidak lari dari masalah, meski masalah tersebut traumatik, saya coba lakukan semaksimalnya dengan berbagai keterbatasan yang saya miliki. Dan ternyata benar, pertolongan itu datang di saat-saat tidak terduga, datang saat saya telah melakukan kewajiban maksimal saya yaitu ikhtiar.
Jika suatu saat saya melakukan ikhtiar yang menurut saya sudah maksimal, dan pertolongan itu tidak datang, maka yang harus saya lakukan adalah evaluasi terhadap ikhtiar saya... Al faqir ilallah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H