Sesampainya di stasiun Sudirman, kami pun pergi meninggalkannya dan kembali menaiki MRT menuju daerah Cipete Raya untuk mengunjungi salah satu cafe. Sesampainya disana kami duduk disalah satu pojok cafe bersamaan dengan beberapa hidangan yang kami pesan tadi. Canggung rasanya untuk memulai percakapan kembali, yang telah kami ketahui bahwa setelah kami pergi satu sama lain.
"Kita ini ingin pergi menyelesaikan semuanya atau berlanjut dengan kisah baru?"
"Aku tidak tahu, tidak ada tujuan untuk kali ini yang ingin ku singgahi?"
"Jika ku ingin melanjutkan ini dengan kisah dan tujuan yang berbeda apakah kau izinkan?"
"Lalu bagaimana dengan tujuan mu untuk singgah pergi menjelajah berbagai tempat?"
"Lebih ku takuti kau pergi dari hidupku kali ini, daripada tujuan ku yang tak tertuju itu"
Rasanya begitu berkecamuk dengan segala pernyataan darinya yang secara tiba-tiba tanpa ada instruksi sekalipun, untuk ku. Ada jeda yang begitu lama setelah pernyataan yang ia sampaikan, diri ku hanya diam menatap hidangan di atas meja dengan tatapan kosong. Mencoba mencerna segala perkataannya secara perlahan dan berdiskusi dengan diriku sendiri. Hingga akhirnya aku pun berani menjawab
"Baiklah, mari kita lanjuti kisah ini dengan hal baru, dan melukiskan hal yang lebih indah"
"Apa yang kau katakan? Benarkah mau?"
"Iya, mari kita lanjuti dengan bersama untuk hari yang kita lalui ke depannya"
Raut wajahnya seketika berubah, memancarkan raut kebahagiaan dengan matanya yang bersinar dan senyum manis yang terlukis indah. Keindahan ini kembali ku tunggu setelah sekian lamanya berpisah selama 4 tahun lamanya.