Mohon tunggu...
Nyimas Dewi Yulia
Nyimas Dewi Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah jiwa dan rasa

Penulis cerpen dan buku kumpulan puisi berjudul Jatuh Cinta

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pasanganmu adalah Pakaianmu

23 Oktober 2024   13:11 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:21 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : lokasi di Paris oleh Nyimas Dewi Yulia

Pasanganmu Adalah Pakaianmu

Oleh : Nyimas Dewi Yulia

Berpasangan adalah impian semua orang. Terkadang ada yang menjadikannya target hidup selanjutnya. Mempunyai pasangan yang seiman, punya pendidikan yang bagus, sudah mapan bekerja, baik dan cantik/ganteng 

Baca juga: Manusia Biasa

Sah-sah saja kita mempunyai target untuk pasangan hidup yang kita inginkan nantinya. Walaupun harus kita ingat bahwa mengukur baju dibadan itu perlu juga supaya tidak kelonggaran atau kesempitan.

Pasanganmu adalah pakaianmu

Banyak orang tua yang mengatakan bahwa pasanganmu adalah pakaianmu. Apa maksud dari perkataan itu? Karena dalam QS. Al-Baqarah (2): 187  Allah berfirman  mengibaratkan suami sebagai pakaian bagi istri dan istri adalah pakaian bagi suami.

Bahwa semua orang pasti memerlukan pakaian. Dan pakaian adalah kebutuhan primer semua orang.

Bila ibaratkan pakaian, maka pasangan adalah seseorang yang melengkapi kehidupan kita, dia juga yang akan menemani kemanapun kita pergi. Jadi pilihlah pasangan yang sesuai denganmu. Tidak terlalu berlebihan atau tidak juga terlalu kurang dari kualitas dirimu.

Pakaian diibaratkan sebagai penghangat badan, penutup aurat, pelindung dari sinar matahari, membuat indah penampilan dan banyak hal lain yang kita butuhkan dari pakaian. Begitu pula dengan pasangan, betapa kita membutuhkan pasangan yang akan menemani kita untuk berkembang, mahu dan melewati hari menuju masa depan yang kita inginkan.

Baca juga: Saat Kembali

Carilah Pasangan yang Sepadan

Mencari pasangan yang sepadan tidaklah mudah, tetapi bila kita sudah mendapatkannya. Kita akan mendapatkan kebahagiaan. Setidaknya langkah awal menjadi lebih baik, dan akan lebih ringan memulai segala sesuatunya. 

Kita tidak akan mungkin mendapatkan yang sempurna, karena bukankan kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT? Tetapi mungkin dengan kita berihtiar memberikan batasan pasangan apa yang kita inginkan, makan Allah juga akan mendekatkan kita dengan orang-orang tersebut, bila kamu percaya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

Terimalah Pasangan Dengan Segala Kekurangannya

Sekarang apa yang harus kita lakukan, bila kita sudah mendapatkan pasangan yang kita ihtiarkan itu? Terimalah pasanganmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Pergaulilah  pasanganmu dengan sebaik-baiknya, berbuat baik dan berkata yang baik. Karena semua akan kembali kepada kita juga. Perbuatan baik akan membuahkan kebaikan demikian juga sebaliknya.

Dan bila itu belum terjadi dalam hidup kita, maka berihtiarlah memperbaiki diri sebelum kita meminta pasangan untuk berubah menjadi lebih baik sesuai dengan yang kita inginkan.

Tutuplah aib pasangan seperti juga kita ingin menutup aib diri kita. Terimalah kekurangan pasangan, seperti juga dia yang harus menerima kekurangan kita dan yang terakhir muliakan dan hargailah pasanganmu seperti kamu ingin dimuliakan dan dihargai. 

Bila itu yang terjadi maka tidak akan pertikaian dalam keluarga, yang ada hanya kasih sayang dan cinta.

(sebagai pengingat diri sendiri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun