Pasanganmu Adalah Pakaianmu
Oleh : Nyimas Dewi Yulia
Berpasangan adalah impian semua orang. Terkadang ada yang menjadikannya target hidup selanjutnya. Mempunyai pasangan yang seiman, punya pendidikan yang bagus, sudah mapan bekerja, baik dan cantik/gantengÂ
Sah-sah saja kita mempunyai target untuk pasangan hidup yang kita inginkan nantinya. Walaupun harus kita ingat bahwa mengukur baju dibadan itu perlu juga supaya tidak kelonggaran atau kesempitan.
Pasanganmu adalah pakaianmu
Banyak orang tua yang mengatakan bahwa pasanganmu adalah pakaianmu. Apa maksud dari perkataan itu? Karena dalam QS. Al-Baqarah (2): 187  Allah berfirman  mengibaratkan suami sebagai pakaian bagi istri dan istri adalah pakaian bagi suami.
Bahwa semua orang pasti memerlukan pakaian. Dan pakaian adalah kebutuhan primer semua orang.
Bila ibaratkan pakaian, maka pasangan adalah seseorang yang melengkapi kehidupan kita, dia juga yang akan menemani kemanapun kita pergi. Jadi pilihlah pasangan yang sesuai denganmu. Tidak terlalu berlebihan atau tidak juga terlalu kurang dari kualitas dirimu.
Pakaian diibaratkan sebagai penghangat badan, penutup aurat, pelindung dari sinar matahari, membuat indah penampilan dan banyak hal lain yang kita butuhkan dari pakaian. Begitu pula dengan pasangan, betapa kita membutuhkan pasangan yang akan menemani kita untuk berkembang, mahu dan melewati hari menuju masa depan yang kita inginkan.
Carilah Pasangan yang Sepadan
Mencari pasangan yang sepadan tidaklah mudah, tetapi bila kita sudah mendapatkannya. Kita akan mendapatkan kebahagiaan. Setidaknya langkah awal menjadi lebih baik, dan akan lebih ringan memulai segala sesuatunya.Â
Kita tidak akan mungkin mendapatkan yang sempurna, karena bukankan kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT? Tetapi mungkin dengan kita berihtiar memberikan batasan pasangan apa yang kita inginkan, makan Allah juga akan mendekatkan kita dengan orang-orang tersebut, bila kamu percaya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
Terimalah Pasangan Dengan Segala Kekurangannya
Sekarang apa yang harus kita lakukan, bila kita sudah mendapatkan pasangan yang kita ihtiarkan itu? Terimalah pasanganmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Pergaulilah  pasanganmu dengan sebaik-baiknya, berbuat baik dan berkata yang baik. Karena semua akan kembali kepada kita juga. Perbuatan baik akan membuahkan kebaikan demikian juga sebaliknya.
Dan bila itu belum terjadi dalam hidup kita, maka berihtiarlah memperbaiki diri sebelum kita meminta pasangan untuk berubah menjadi lebih baik sesuai dengan yang kita inginkan.
Tutuplah aib pasangan seperti juga kita ingin menutup aib diri kita. Terimalah kekurangan pasangan, seperti juga dia yang harus menerima kekurangan kita dan yang terakhir muliakan dan hargailah pasanganmu seperti kamu ingin dimuliakan dan dihargai.Â
Bila itu yang terjadi maka tidak akan pertikaian dalam keluarga, yang ada hanya kasih sayang dan cinta.
(sebagai pengingat diri sendiri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H