Hmmm, walaupun memang udah kejadian tiga tahun lalu, tetap saja intisarinya sama kan? Bedanya, cobalah pilkada diganti dengan kacaunya penanganan COVID-19. Gak nyambung?
Tau gak, meskipun tak ada kaitannya langsung dengan politik, tetap saja keduanya memecah belah komponen bangsa.
Pilkada yang level daerah tetap sikut-sikutan karena menentukan arah politik nasional menjelang Pilpres 2019, bahkan pengananan COVID yang tak becus itu membuat rakyat terpecah belah bahkan sebagian di antara mereka menuntut Jokowi mundur, ya tahu sendiri lah gimana kenyataan di lapangan?
Udahlah, untuk sementara ini, apalagi jelang kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia bulan depan, rasa-rasanya kita ini butuh nutrisi untuk pemersatu.
Nah, Olimpiade yang bergengsi, level dunia (sama lah dengan Asian Games yang tingkat Asia) membuat kita berbondong-bondong mendukung atlet Indonesia tanpa melihat perbedaan, itu membuktikan bahwa olahraga memang menyatukan kita. Kurang apa lagi?
Justru modal persatuan lewat kesamaan sinergi dan gotong royong itu yang harusnya dibutuhkan untuk bisa mengusir korona sampai jauh keluar Tanah Air kita. Camkan itu!
Olimpiade Sukses, Lahirlah Optimis!
Memang sih, perjuangan melawan pandemi belum selesai, kalau kitanya udah lemah, lelah dan menyerah duluan, bagaimana? Berkaca pada pertandingan Olimpiade, dong!
Bayangkan aja kalau medali emas berhasil diraih atlet kita dari Negeri Sakura dan dibawa pulang ke tanah Nusantara, bukan tidak mungkin optimis akan terbit bercahaya.
Karena apa? Selalu ada harapan, seburuk apa pun keadaan kita dan negeri yang dicintai. Kalau mereka saja---yang latihannya terbatas---bisa meraih medali Olimpiade terutama emas setelah mengalahkan musuh-musuh yang terbilang kuat, mengapa kita tak bisa?
Ya, mudah-mudahan, dengan semangat untuk menang di Olimpiade, seharusnya kita juga bersemangat untuk mengalahkan virus yang sedang menjajah di seluruh muka bumi, bukankah begitu?
Semoga Olimpiade ini tetap menerbitkan harapan, apa pun hasil akhirnya.