Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengagumi Penulis, Salahkah?

26 Juli 2020   07:26 Diperbarui: 26 Juli 2020   07:48 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

Namun, kekaguman itu tak hanya terbatas dalam karya fiksi lho ya.

Seringkali, waktu kalian baca tulisan non fiksi, terlebih tulisannya tentang kedokteran yang terasa berat bagi orang awam, atau opini-investigatif yang memacu otak  untuk bekerja lebih keras lagi.

Tapi, kalau sudah di tangan penulis yang brilian, tak ada yang tak mungkin! Selalu ada jalan untuk memilihkan satu di antara ribuan kata yang telah tersemat dalam saraf pusat untuk ditempatkan dalam monitor, satu per satu bersama konsep pemikiran yang telah direncanakan.

Oh ya, apakah kata-katanya doang yang layak untuk dikagumi? Ternyata tidak cukup!

Rangkaian kata-kata tanpa maksud dari isi tulisan, seperti jasad tanpa ruh. Tak ada artinya! 

Makanya, isi tulisan yang aktual, bermanfaat dan bisa menginspirasi, bahkan bisa menambah pengetahuan serta mencerahkan banyak orang, patut menjadi pertimbangan.

Saya sendiri cukup selektif dalam memilih penulis yang layak untuk "mengikuti". Mereka ini dianggap punya reputasi dan konsisten dalam menyajikan tulisan yang berkualitas, inspiratif dan bermanfaat bagi sesama.

Tak hanya di dunia maya, di dunia nyata pun demikian. Misalnya saja, tulisan-tulisan di dalam buku Prof Komaruddin Hidayat. Bukan karena soal agama sih, tapi muatan ilmu psikologinya dan beliau juga suka merenung dan mengamati apa yang terjadi di negeri ini sembari merefleksikannya.

Walaupun begitu, apakah diriku kagum karena orangnya? Namanya? Oh, ternyata bukan!

Bacaan, bidang apa yang digemari dan diikuti, sebenarnya karena "bayangan" nilai-nilai pada seseorang direfleksikan melalui nilai-nilai pada penulis yang diikutinya.

Dengan kata lain, seperti yang pernah kubahas dua bulan yang lalu, bukankah penulis dengan buku karyanya adalah cerminan dirimu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun