Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lewat Covid-19, Indonesia Harus Bangkit, dong!

20 Mei 2020   02:53 Diperbarui: 20 Mei 2020   07:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Jakarta Globe

 "...Tantangan yang kita hadapi untuk menjadi negara maju dan sejahtera, akan makin berat dan kompleks, tetapi, kita percaya, dengan ridha Allah subhanahu wa ta'ala, dan dengan persatuan, kebersamaan, dan kerja keras kita semua, cita-cita ini bisa kita wujudkan....

...Oleh karena itu, saudara-saudara, pada hari yang bersejarah ini, mari bersama-sama kita gelorakan INDONESIA BISA.

Indonesia.... BISA! Indonesia... BISA! Indonesia... BISA!

Terima kasih!"

- Presiden SBY, pada peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional, 2008.

Hmmm, benar juga yang dikatakan beliau. Memang tantangan buat menuju ke sana semakin berat dan kompleks. Belum selesai dengan persaingan dengan negara lain, muncul tantangan baru yang tak kalah hebatnya, pandemi COVID-19.

Ya lah, siapa juga yang ngarep penyakit ini mampir ke negaranya? GAK ADA! Bagi dunia, ini adalah musuh bersama. Atau, hantu yang menakutkan seluruh penduduk bumi, iya kan?

Tapi... tunggu dulu! Apa lebih baik kita ingat-ingat kembali kenangan masa lalu?

Tepatnya, 112 tahun yang lalu di mana Boedi Oetomo berdiri. Cikal-bakal dari pergerakan nasional yang semakin hari semakin meluas ke seluruh penjuru Hindia Belanda. Membangkitkan persatuan dan kesatuan, menuju tujuan puncaknya; INDONESIA MERDEKA!

Nah, dari situlah Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tahunnya. Harapannya, anak-anak negeri selalu ingat buat bangkit, bangkit lagi menuju Indonesia yang lebih baik.

Oh ya, soal pidato Pak SBY waktu itu, kalau dikaitkan dengan penyakit Virus Korona yang sedang melanda, harusnya sih kalian jadiin motivasi. Kalau beliau bilang INDONESIA BISA, ya kalian harus BISA juga. Jangan patah semangat dong menghadapinya!

Hmmh, atau gak, kalian harus bayangin wabah COVID-19 ini bagaikan penjajah di masa lalu. Bikin penduduknya menderita dan tambah susah. Kalau negeri ini diserang oleh musuh, pasti bakal melawan dan berusaha mengusirnya, bukan?

Dan, menurut yang ku baca dari buku Life's Journey karya Prof Komar, inilah yang memunculkan jiwa warrior (pejuang), yakni berusaha membela dirinya dan mengalahkan musuh. Inilah yang justru kita perlukan di masa saat ini!

Ingat ya, para tenaga medis sampai berjuang sekuat tenaga buat menyelamatkan banyak orang, bahkan banyak yang gugur di tengah jalan, masa' kita malah keluyuran ke mana-mana?

Bahkan, lebih malu lagi kalau kalian berkaca dari masa lalu. Rakyat yang hidup di era kolonial itu rela lho mempertaruhkan nyawanya untuk ikut berperang melawan penjajah, gugur bersama pahlawan mereka, sedangkan kita sendiri, justru tak meneladaninya?

Sebenarnya, hanya berdiam di rumah saja, gak keluar untuk hal-hal yang tidak penting, sesungguhnya kita telah ikutan berjuang agar Korona tak menguasai rumah dan wilayah kita.

Coba kalian bayangkan, kalau kita sendiri lengah, ya bakal kalah. Penjajah itu dengan gampangnya menguasai daerah yang diincarnya. Sama, virus SARS-CoV-2 juga begitu.

Meskipun begitu, adanya pagebluk COVID-19 ini, sebetulnya jadi momen yang tepat buat nunjukkin, "ini lho, Indonesia BANGKIT LAGI, Indonesia BISA!"

Apalagi kalau kehadirannya telah membuat segalanya tak lebih indah dari dulu. Paling kentara, ya ekonomi! Pantesan, muncul efek samping dari serangan virus COVID-19, yakni kemiskinan!

Terlebih, kalau melihat datanya ya, bahwa kemiskinan bakal bertambah semenjak adanya Korona. Kalau ditotal, bisa mencapai 37,9 juta jiwa atau 14,35 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Memang nggak mudah ya buat menurunkannya, tapi Pemerintah harus lakukan berbagai cara agar mereka bisa bertahan di masa sulit ini. Pokoknya, lakukan berbagai cara agar mereka semua bisa ternafkahi, sehingga berubah menjadi sejahtera, bahkan sampai di pelosok dan perbatasan sekalipun!

Terus, apalagi? Dunia industri dan kesehatan juga, sudah waktunya untuk maju dan berdikari!

Syukurlah, para ilmuwan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bisa meringankan beban dunia, malah bisa menenangkan tanah airnya.

Mereka telah berhasil memetakan genom utuh dari virus SARS-CoV-2 yang diambil dari tiga pasien yang benar-benar terinfeksi COVID-19. Asal tahu saja, pemetaan genom utuh itu, bisa berguna untuk pembuatan vaksin, lho!

Lalu, BUMN mulai memproduksi alat kesehatan yang diperlukan untuk penanganan Virus Korona. PT Biofarma dengan alat tes PCR-nya, dan PT LEN, PT Pindad, dan PT DI dengan ventilator.

Tapi, apakah itu cukup?

Masalahnya sih, banyak negara-negara di dunia yang berebut minta impor alat kesehatan ini dan itu! Korea Selatan sampai kewalahan lho, sampai menetapkan tiga negara jadi prioritas ekspor. Jadi, ya gimana?

Daripada menunggu kabar impor ventilator, APD, dan kawan-kawannya yang terkadang tidak jelas kepastiannya, lebih baik kita harus mandiri dengan produksi sendiri, untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang sudah sangat banyak di negeri ini! 

Panggilah ilmuwan-ilmuwan hebat asal negeri sendiri, yang telah berkelana panjang di negeri yang jauh. Buatlah Indonesia jadi lebih bangga dan bahagia dengan kontribusinya, dengan cara apa pun. Bisa dengan teknologi, ilmunya, dan sebagainya.

Walaupun tempat dia tinggal sedang lockdown, kalau bersedia, pasti difasilitasi untuk dijemput buat bantu negaranya, ya seperti penjemputan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, kota asal pandemi COVID-19. Ku mohon, bantuannya, sekali ini saja!

Tapi, semuanya bakal percuma kalau tak ada persatuan!

Seperti yang ku bilang, kebangkitan ini butuh yang namanya BERSATU. Makanya,perlu gerakan dan sosialiasi, termasuk menyelami makna Kebangkitan Nasional, biar seluruh warganya sadar, dan mau bahu-membahu melawan Korona, dalam SATU ENERGI.

Yakinlah, kalau semua elemen mau bersatu. Indonesia PASTI BANGKIT, PASTI BISA, dan niscaya, kasus virus Korona bakal menurun, bahkan, mudah-mudahan COVID-19 DIUSIR DARI BUMI INDONESIA!

Kalau itu terjadi, pencapaiannya jadi kado terindah untuk kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun, pas sekali saat mengulang kemerdekaan kita yang baru lahir. Mau 'kan?

Mulai sekarang, ayo bangkit dan berjuanglah lebih keras lagi! 

Melawan penjajah bahkan mengusirnya aja bisa, masa' COVID-19 enggak?

Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!

***

NB: Bagi kalian yang ingin melihat lebih lengkap pidatonya, ini videonya (mulainya di 0:48)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun