Gak masalah kalau kalian punya sahabat yang lebih baik, apalagi kalau kalian banyak temannya. Kalau tidak, ya akhirnya kalian kembali sendiri. Siapkah kalian?
Hmmm, harus diakui juga kalau kesendirian itu ada untungnya, kok. Lebih menjaga. Tak usah ambil pusing dengan kelakuan teman beracun yang selalu menyakitimu, juga bergantung padamu, ya kan?
Lebih dari itu juga, dengan keadaan sendiri, kalian bisa belajar untuk melakukan banyak hal secara mandiri, juga lebih reflektif, bukan?Â
Ditambah lagi, punya kesempatan buat memilah dan memilih, siapa teman yang pantas diberikan kepercayaan menjadi sahabatnya. Tentunya, kalau sudah melihat kecocokan dengan prinsip dan nilai yang dia sendiri menganutnya.
Tapi, memang susah ya, nyari teman yang benar-benar tulus dan punya sisi baiknya, bahkan kalau bisa, membawanya sampai ke nirwana. Akankah bisa menemukannya?
Apalagi banyak kelakuan buruk yang bertumbuh dari generasi-generasi penerusnya, malah jadi bibit-bibit penyakit korupsi yang mematikan negerinya itu. Ahhh, kalau mendapatkannya, bagaikan harta karun yang harus dijaganya.
Jadi, apa salahnya, kalau berteman harus memilih?
Berteman yang baik akan kedapatan kebaikannya, yang buruk akan merasakan akibatnya. Percayalah!
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H