Pasalnya, ada lho, desa yang dijangkiti novel coronavirus, tepatnya di Vietnam yang ditemukan enam belas kasus di sejumlah desa. Bahkan, otoritas setempat sampai mengkarantinakan penduduk desa yang berjumlah sepuluh ribu orang!
Maka dari itu, kalau melihat berita di atas, masihkah kalian menganggap remeh virus dari Wuhan itu? Jangan, ya! Kalau sakit, semuanya rencana dan aktivitas yang disusun jadi berubah kayak kapal pecah!
Karena, bisa jadi ada penduduk desa atau tetangga dekat rumah yang berpergian ke luar negeri dalam rangka pekerjaan atau semata-mata hanya liburan, terutama di negara-negara yang telah diwarnai dengan kasus virus corona yang ditemukan terlebih dahulu.
Sekali lagi, tetap waspada akan penularannya, dan semoga dalam perjalanan sampai pulang nanti, mereka tetap sehat selalu.
Oh ya, tak hanya di luar negeri aja! Bisa saja ada risiko penularannya jika berkunjung di desa wisata, yang ramai dikunjungi orang asing.Â
Papaku, waktu tugas kerja ke Krui ---itu loh, "surga" yang biasa ada bule-bule berselancar di pantai--- beliau minta masker dan saya yang kebetulan beli, memberikannya. Katanya, beliau waspada akan virus yang telah menggemparkan dunia itu!
Jadi? Penduduk desa harus tetap siaga, semuanya. Dan itu lebih baik! Tak terbatas pada warga biasa secara umum, pelaku dan karyawan desa wisata pun, wajib menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungannya.
Mulai dari kesehatan dan imunitas harus dipegang erat-erat, bahkan kalau bisa, lokasi desa wisata wajib disemprot disinfektan!
Lalu, cuci tangan dengan sabun sesering mungkin terlebih sebelum makan dan setelah ke tempat umum, dianjurkan malah, bahkan harus! Mudah-mudahan, tetap senantiasa higenis meskipun masa penyebaran COVID-19 telah berakhir atau ada wabah penyakit lainnya.
Tapi, kalau ada orang sakit saat di desa, terlebih lagi jadi tersangka corona? Jangan ragu lagi, bawalah ke rumah sakit rujukan walaupun letaknya nun jauh dari desa. Bersegeralah ditangani ya, agar tidak menulari warga desa maupun pengunjung lainnya.
Hmmm, kalau begini keadaannya, jangan terlena dengan corona walau tengah menikmati hidup di desa!Â