Caranya, beli barang yang layak dijadikan kado dengan harga murah (misalnya, sabun atau shampoo) lalu minta tolong ke mbak-mbak untuk merangkainya menjadi kado di supermarket atau toko yang melayani hal tersebut secara GRATIS!
Atau, bisa juga beli sabun dan shampoo (juga kertas kado dan isolasi) di toko dekat rumah, kemudian masukkan bersama kartu ucapan yang telah kalian tulis ke kotak kado (sesuai ukuran dengan barangnya) yang telah kalian siapkan terlebih dahulu. Lalu, bungkuslah menjadi kado yang cantik!
Oh ya, kalau kalian mau lebih menghemat, manfaatkanlah barang yang kira-kira tak terpakai (tapi bukan bekas pakai ya, alias tidak pernah terpakai atau barang baru) lalu masukkan ke kotak kado yang sudah ada sebelumnya. Lakukan seperti yang saya tuliskan di paragraf sebelumnya, ya.
2. Barang yang Diberikan Bisa Jadi Kenangan dan Pengetahuan Berharga!
Ya, daripada uang, bisa ludes tanpa jejak, mending kado!
Yup! Mereka yang berpikiran seperti itu, itu berpandangan bahwa barang bisa lebih baik dan lebih awet ketimbang uang yang bertahan hanya sementara. Juga, barang yang ada di rumah, bisa menciptakan kenangan tersendiri.
Ya, kalian bisa lihat sendiri, 'kan? Barang yang berhasil kalian rawat dari awal kalian menikah, kalau diingat-ingat kembali, bisa menunjukkan waktunya, lho! Misalnya, gelas yang berasal dari kado pernikahan ini, adalah bukti bahwa gelas yang kalian punyai, telah ada sejak resepsi pernikahan yang diadakan sekian tahun yang lalu.
Kalau barang yang kalian punyai dari hasil hadiah perkawinan ada tanggalnya, itu lebih baik! Tentu, biar kalian bisa mengingatnya bahwa barang itu telah berusia sekian tahun. Waaah, bisa jadi bahan yang bagus untuk diceritakan ke anak cucu deh. Hehe.
Plusnya lagi, ilmu kalian bisa bertambah-tambah dan bisa jadi modal untuk membina keluarga dan mendidik anak-anak dengan lebih baik, karena buku yang dihadiahkan lewat kado.
Apalagi kalau buku ada tanda tangannya dari orang terkasih. Pasti kepengen berterima kasih juga dan berharap apa yang dihadiahkan bisa bermanfaat untuk jangka panjang.
Semuanya ini, sekali lagi, adalah bukti bahwa kenangan dan pengetahuan bisa ditautkan dengan barang?