Waktu meninggalkan tempat tersebut, kok terasa sayang ya, sehingga tetap fokus menatap tempat tersebut yang dilalui sampai benar-benar lenyap dari pandangan.
Maka, walaupun ada kejadian buruk pun, hidup harus tetap dinikmati, karena merupakan hadiah dari Tuhan yang tak bernilai. Tentunya, agar mendapatkan pengalaman yang berlipat gandanya dan bisa diceritakan dari generasi ke generasi.
Breaking habituation atau memutuskan kebiasaan, karena kalau sudah menjadi rutinitas, kita akan kehilangan kenikmatannya.
Savoring (meresapi), ya seperti kalian menghela napas, masuk ke dalam, lalu menghembuskannya. Intinya, tak ingin terlewatkan!
Using mindfullness atau memberi perhatian penuh. Pokoknya, tidak dengan melihat begitu saja terus selesai, bukan gitu! Melihat dengan mengamati, melihat sekaligus mencermati apa yang kalian lalui. Bukankah itu sudah termasuk menikmati kehidupan?
Enggak cuma traveling saja, bekerja dan belajar pun demikian. Terutama kalau kalian mempelajari sesuatu, di mana kosentrasi merupakan hal yang terpenting.
Apa pun gayanya belajarnya, baik membaca secara visual maupun mendegarkan, harus memerhatikan dan fokus apa yang disampaikan, bukan?
Tapi, kalau sudah mendapatkan pengalaman, apakah kenangan dipinggirkan begitu saja?
Kurasa, kenangan dalam hidup akan tetap berharga!
Mengapa? Walaupun memang kenangan akan sesuatu tersimpan di benak, toh sekarang kenangan sudah bisa diwujudkan dalam bentuk fisiknya; lembaran foto.Â