Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Si "Introvert" Juga Bisa Menjemput Inspirasi Kreatif Lewat Aromaterapi!

13 Januari 2018   10:32 Diperbarui: 13 Januari 2018   20:13 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku-buku yang pernah dijadikan rujukan saat menulis. Dokpri

Bahkan, ketika saya telah menyelesaikan artikel terakhirku di 2017, saya merasa ada 'alarm' yang mengingatkan diriku untuk segera beristirahat atau pergi berpiknik. Padahal, saat itu juga ada dua "tugas menulis" yang menanti demi menambah penghasilan. Ingin sih menulis sekarang, tapi melihat kondisiku yang seperti ini, rasanya diriku sungguh tidak bersemangat. Benar-benar stuck.

Padahal, saya benar-benar menggantungkan pendapatan dari menulis. Karena, saya sadar, hanya inilah yang bisa saya kerjakan. Saya tidak menguasai bidang lainnya, dan lagipula, saya adalah seorang introvert yang idealnya bekerja di balik layar. Ya sudah, jadilah menulis sebagai pekerjaan yang terbaik untukku.

Makanya, sebagai creative people zaman now, penulis pun memang kudu harus kreatif! Dan, kreativitas itu penting, bahkan sesuatu yang 'mahal' bagiku. Terlebih lagi kalau ada blog competition, kreativitas menulis di sini akan lebih berguna. Ya, supaya "berbeda" dengan yang lain.

Dan, andaikan saja kreativitas dalam diriku tak berfungsi, bisa saja saya akan vakum menulis, bahkan bisa jadi saya benar-benar akan berhenti menulis.

Ah, jangan langsung menyerah begitu dong!

Karena itulah, saya harus melakukan sesuatu, supaya pikiranku bisa segar kembali. Nah, kegiatan seperti apa ya, biar bisa menjemput ide dan kreativitasku?

  • Berkunjung ke Tempat yang Baru

Sejak awal, saya memang ingin sekali jalan-jalan ke tempat baru. Dan, akhirnya terkabul juga. Tepatnya, pada hari pertama di tahun ini, di mana kami berkunjung ke wisata alam, sebuah dam yang terletak pada perbatasan kota. Tak cukup bisa puas berpiknik di pinggirnya, kami pun juga menyempatkan diri untuk berkeliling 'danau' menggunakan perahu bergerbong. Hmmm, sekalian melepas penat di pikiranku!

Pemandangan dam yang menyerupai danau. Dokpri
Pemandangan dam yang menyerupai danau. Dokpri
Tapi, kunjungan ke dam tidak membuatku merasa puas. Stimulus yang dikeluarkan karena ramainya pengunjung di tahun baru, membuatku kurang nyaman kala menikmatinya. Karena itulah, saya harus berkunjung lagi, dan pilihanku jatuh pada taman di ujung kota, yang sama sekali belum saya kunjungi.

Dan,  pilihanku itu memang tepat! Tempat inilah yang paling cocok untuk refreshing. Memang sih, taman itu tak terlalu luas, tapi di belakang taman itu, ada sawah yang terbentang luas, terus ada suara saluran air yang menyerupai air terjun. Duuh, sungguh menenangkan!

Dan, kenapa ya saya harus meluangkan waktu ke tempat-tempat baru?

Begini. Saraf pada manusia, terutama di otak, memang dipengaruhi oleh lingkungan dan bagaimana kita berinteraksi dengan itu. Sehingga, ketika kita masuk ke lingkungan baru, maka ada efeknya bagi otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun