Karena tawaran-tawaran seperti itulah, yang menyebabkan orang berbondong-bondong membeli barang impian sesuka hati, dengan harga yang semurah mungkin. Dan, untuk menyalurkan kebutuhan tersebut, ya di mana lagi, kalau bukan di situs-situs belanja daring?
Makanya, para marketplace di Indonesia banyak yang menawarkan harga-harga spesial Harbolnas untuk merebut hati para pembeli agar bisa berbelanja murah meriah. Di situs mana saja. Ada yang khusus menjual barang tertentu, ada juga satu situs yang merupakan campuran dari barang-barang yang beragam.
Termasuk, situs-situs belanja khusus buku, ya?
Yup, tepat sekali!
Di hari Harbolnas ini, memang situs-situs belanja khusus buku tak kalah kasih potongan yang cukup menggiurkan! Ada yang memberi diskon 50%, ada juga yang sampai 70%! Ya, seperti itulah yang saya lihat, ketika saya membuka beberapa situs belanja buku, yang tak mau ketinggalan dalam menyelenggarakan Harbolnas.
Tapi, di salah satu situs belanja buku, adanya Obral Buku, bukan Harbolnas!
Maklumlah, akhir tahun. Apa pun itu, tujuannya sama; biar masyarakat bisa mendapatkan buku dengan harga terjangkau. Ya, bagaimana tidak, siapa yang tak terpesona melihat buku yang dihargai murah dan digemari rakyat banyak? Hayoo ngacuuuung!
Hampir semua orang, pastinya menginginkan harga buku yang terjangkau. Karena, jika harga buku yang dijual ternyata selangit, ini yang menyebabkan banyak orang malas membeli buku. Buktinya, bisa kalian lihat pada bazar buku---lebih-lebih sering diadakan pada di akhir tahun---dimana lebih banyak orang yang datang untuk membeli buku murah dibanding toko buku biasa. Ya, itu tadi, karena faktor harga itulah yang menyebabkan  mereka bisa membeli buku yang banyak, dengan harga yang semurah-murahnya.
Begitu pula jika ada pihak yang mengadakan obral buku murah atau memberi potongan harga pada buku pada Harbolnas. Itu sama saja dengan "mengundang" banyak pembeli untuk belanja buku dengan harga yang serendah mungkin. Plus-nya lagi, itu bisa membantu bagi pembeli, terutama yang berada di luar Jawa untuk mendapatkan buku berkualitas, tapi harganya masih bisa terjangkau pembelinya (tapi siap-siap ongkos kirimnya, lho!).
Jadi, para pembeli yang mengidam-idamkan buku bacaan favorit, tak perlu jauh-jauh datang ke lokasi, bukan?
Lalu, efek positifnya apa? Tentu saja, bisa meningkatkan minat masyarakat untuk membeli buku! Terlebih lagi, (pengalaman) belanja buku saat Harbolnas seperti yang telah saya ceritakan, itu merupakan hal yang langka. Ya, bagaimana tidak, merujuk dari sini, dari jumlah masyarakat menengah yang mencapai 140 juta dari 250 juta rakyat Indonesia, nilai terbesarnya "dibelanjakan" untuk membeli pakaian dan alas kaki!