Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ingin Menulis Sempurna? Pisahkan antara Fakta dan Opini!

18 September 2017   15:59 Diperbarui: 18 September 2017   18:52 4482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Netwerk24

Menulis Kalimat Fakta dan Opini, Harus "Dipisahkan"!

Sumber gambar: Rocket Hog
Sumber gambar: Rocket Hog
Ada paragraf yang "murni"; paragraf data dan opini dipisah. Ada juga satu paragraf di mana kalimat fakta dan opini bercampur sekaligus, apa itu salah?

Tidak kok. Mencampur fakta dan opini dalam satu paragraf atau artikel enggak ada salahnya, bahkan bisa membuat isinya jadi lebih bermutu. Tapi, tetap, saat menulis (atau membaca), seharusnya bisa membedakan, mana kalimat fakta, mana kalimat opini.

Misalnya, ketika menulis artikel dan harus menuliskan paragraf atau kalimat yang merupakan sejarah, data-data, atau hasil penelitian atau survei, inilah yang harus dicermati. Arahkan diri, pikirkan, dan setelah memperoleh kalimat yang merupakan fakta dan data-data yang tepat, barulah tangan menekan tuts keyboard sesuai yang kalian pikirkan. Ikutilah kenyataan, dan jangan dicampur dengan kalimat atau kata yang tak ada hubungannya dengan itu!

Kemudian, setelah sukses menuliskan kalimat fakta, kalian bisa "bebas" berpikir untuk membuat kalimat opini sesuai sudut pandang, asalkan pendapatnya benar menurut kalian. Tak peduli apakah paragraf fakta-opini dipisah atau digabung, asalkan bisa "dipisah", itu tak jadi masalah.

Dan begitu juga sebaliknya, bisa menulis opini, lalu diarahkan diri lagi untuk membuat kalimat fakta. Hati-hati, jangan sampai salah data-datanya!

Ya, begitulah caranya yang hanya saya sampaikan. Kuharap, tips ini bisa berguna untukku dan rekan-rekan blogger dan penulis semuanya!

Hmmm, kalau suatu kalimat sudah terlanjur dicampur fakta-opini saat nulis, bagaimana? Selagi di dalam draft atau dibaca orang banyak, alangkah baiknya deh, harus perbaiki dulu!

Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!

Referensi: satu, dua, tiga

PS: Mohon koreksinya, jika ada yang kurang berkenan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun