"Duuh, aku nggak semangat nulis, mengingat persaingan yang semakin ketat, aku takut tulisanku gak terbaca"
Kalau perasaan kalian seperti itu muncul, sebaiknya buang jauh-jauh ya! Mengapa? Karena kita sekarang hidup di mana semua orang dijanjikan kemudahan dalam segala hal. Misalnya saja dalam bidang tulis-menulis, 'kan sudah banyak blog pribadi dan media warga bermunculan. Masalah nggak maunya nulis, kembalikan saja ke diri kalian, apa kalian meng-iyakannya atau tidak. Simple 'kan?
Dan, jika kalian telah jatuh nyaman pada dunia menulis, berbahagialah! Teruskanlah menekuni bidang kepenulisan yang disukai. Tapi masalahnya, semangat menulis kadang naik, kadang turun, bahkan sampai berhenti menulis selama berbulan-bulan lamanya karena berbagai alasan. Nah, kalau seperti itu, kita harus membutuhkan suntikan motivasi untuk bangkit dan segera menulis. Ya termasuk si penulis artikel itu sendiri (baca: saya), yang sering dihinggapi virus mental: TIDAK KONSISTEN!
Meskipun pada kenyataannya kalian tidak bisa menulis setiap hari karena terbentur kesibukan, toh hendaknya setiap bulan kalian harus menulis, walau hanya beberapa artikel di waktu-waktu khusus. Soalnya, kalau kalian memang suka menulis kemudian meninggalkannya, pada hari-hari berikutnya akan muncul rasa rindu untuk menulis, kemudian kalian cepat-cepat mengobatinya dengan merangkai kata, iyaa 'kan?
Setelah saya merenungkan apa yang kualami akibat meninggalkan aktivitas menulis, sekarang saya menemukan alasan yang membuat saya bangkit untuk menulis dan menulis lagi. Daripada dipendam saja, alangkah baiknya kalau menuliskannya, sebagai prasasti yang terus mengingatkan kembali, antara saya dan kalian.
1. Karena Menulis, Kalian pun Akan Bertumbuh dan Berkembang
Ketika kalian menulis, kalian akan merasakan diri akan bertumbuh dan berkembang dengan siraman kata-kata. Hal ini bisa kalian buktikan, ketika gaya tulisan kalian yang awalnya kaku, gara-gara semakin luwes dan pada akhirnya kalian akan menemukan gaya tulisan khas versi kalian sendiri yang tentunya lebih enak dibaca. Kalau nggak percaya, silakan cek tulisan-tulisan yang telah kalian buat antara tahun lalu dan sekarang, pasti lebih bagus yang saat ini, 'kan? Bukan tidak mungkin, dengan seringnya kalian menulis, kalian akan jauh lebih komunikatif dari sebelumnya.
2. Menulis sebagai Tanda Bersyukur
Ketika kalian telah serius menekuni hobi yang disukai, termasuk menulis, selain menemukan gaya tulisan kalian, perlahan-lahan bakat menulis akan muncul, yang biasanya ditandai dengan tulisan yang tidak hanya ciamik, bahkan susunan kata-kata kalian bisa mempesona! Dengan demikian, kegiatan menulis bisa sekaligus mengasah bakat yang mengantarkan kita untuk berterima kasih padaNya.
Oh ya, bersyukur tidak berarti sekadar menerima apa yang ada, dan ucapkan kata puji syukur (misalnya saja, alhamdulillah). Cobalah kita tengok, bahwa Tuhan telah menanugerahkan potensi yang terdapat dalam diri kita sesuai kecerdasan dominan yang kita miliki, dan tinggal diberdayakan dengan berbagai cara yang bisa melejitkan kemampuan alami kita secara habis-habisan. Kalau kalian berhenti menulis padahal kalian punya kemampuan di bidang tersebut, kalian bisa dicap sebagai orang yang tak tahu berterima kasih!
3. Menulis, Cara Terampuh agar Kita Tidak Semakin Tertinggal