Berpikir Secara Hati-hati, Fokus, Mendalam, dan Berkontemplasi
Berbeda dengan kaum ekstrover seperti kalian yang berpikir cepat—kami justru membutuhkan waktu berpikir lebih lama. Namun, dibalik itu, kami bisa menuliskan sesuatu dengan hati-hati dan penuh kosentrasi.
Tak hanya itu, untuk mendapatkan ide menulis, terkadang kami merenung apa yang telah kami tuliskan pada waktu sebelumnya, dan kami bisa berpikir tentang satu hal, termasuk tema dan gagasan menulis, secara mendalam. Kok bisa terjadi?
Dalam penelitian ilmiah, saat proses berpikir, asetilkolin otak kaum introver seperti kami berjalan dalam jarak yang panjang, melalui tujuh bagian-bagian otak. Dua diantaranya, otak depan yang berperan dalam berpikir, perencana, dan belajar, serta hippocampus yang menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan mengirim pesan ke memori jangka panjang. Perlu diketahui juga, di memori jangka panjang, segala informasi bisa disimpan dan bertahan dalam jangka waktu lebih lama, jadi sedikit kemungkinan yang lupa dan bisa diingat sampai masa tua kelak.
Sekali lagi, kami bisa berpikir mendalam, dan cara berpikir seperti ini akan berpengaruh pada hasil tulisan yang kami buat, yaitu pembahasan pada tulisan-tulisan kami yang juga mendalam dan pastinya berkualitas. Pantas saja!
Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H