Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menghindari “Sistem Kebut Semalam” Saat Menulis

10 Maret 2016   17:03 Diperbarui: 10 September 2016   11:14 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wahai para blogger yang budiman! Bertanyalah pada diri kita ketika melihat daftar hari penting dan tanggal lahir seseorang, sudah siapkah kita dengan pengetahuan tentang hal tersebut yang hendak kita tuliskan? Kalau belum, apa yang harus kita lakukan?

Jauh-jauh hari, menghadapi UN maupun tes masuk sekolah maupun universitas, rela dipersiapkan dengan les, try out, dan latihan-latihan soal yang membutuhkan waktu selama beberapa bulan. Begitu juga dengan menulis untuk menghadapi waktu penting itu!

Taruhlah misalnya, sebulan sebelum peringatan hari penting dan hari lahir seseorang, bacalah artikel di berbagai sumber, baik buku, koran, internet, dan lain-lain. Pelajarilah dan ingat kembali materi tulisan kita, agar semakin paham dan menguasai topik yang akan kita tuangkan lewat tulisan. Tapi, kalau materi tulisan berdasarkan pengalaman sehari-hari, boleh juga tuh!

Misal, kalau kalian mau buat tulisan tentang Hari Air, bisa kok membaca tentang tips menghemat air di berbagai media, atau bisa juga pakai pengalaman kalian dalam menggunakan air secara bijak. Atau pas Ratu Elizabeth II merayakan hari jadinya, boleh juga baca-baca artikel yang berkaitan dengan ratu Inggris yang saat ini berkuasa itu, lalu dari referensi tersebut, kalian dapat membuat tulisan biografi tentang beliau!

Tapi, bagaimana kalau referensinya ternyata kebanyakan berbahasa asing, bahasa Inggris misal? Kalau blogger yang mahir berbahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya, ‘kan lebih mudah memahami teks asing tersebut kemudian menuliskannya dengan bahasa kita. Tapi, bagaimana dengan yang belum maupun tidak bisa menguasai bahasa Internasional itu?

Menerjemahkan artikel dengan mesin pencari, bisa digunakan untuk memahami artikel yang hendak kita gunakan dalam menulis. Tapi, karena mesin pencari memiliki kemampuan terbatas dalam mengalih-bahasakan teks, tentunya kita harus berperan aktif dalam menuliskan kembali apa yang kita pahami dari artikel tersebut, ke bahasa kita. Caranya bagaimana? Rangkaikanlah apa yang kita kuasai dari sumber artikel asing tersebut, dalam bahasa kita sendiri, yang mudah dipahami. Pastinya, dengan gaya tulisan kita sendiri, bukan hanya nyalin, ya!

Oh ya, ada lagi, kalau misalnya ide yang berkaitan dengan hari penting maupun hari lahir seseorang, tiba-tiba datang, padahal harinya masih jauh? Tidak apa-apa, tulis aja. Itu lebih baik ketimbang dipendam begitu saja. Bukankah kalau ide yang tidak dicatat, akan hilang?

Menulis yang Berkaitan dengan Berita dan Topik Tertentu

Menulis artikel, tidak melulu berdasarkan pengalaman, bacaan, maupun orbrolan saja. Ada pula tulisan-tulisan kita yang terlahir setelah kita membaca berita. Di Kompasiana, tentu kita menemukan banyak tulisan opini tentang isu dan topik tertentu yang sedang hangat dibicarakan, ya tergantung sudut pandang penulis. Ini semua tergantung pada pendidikan, pengalaman, dan pekerjaan si penulisnya sendiri.

Tapi, terkadang banyak blogger, terutama Kompasianer yang berlomba-lomba untuk menayangkan tulisannya, agar dianggap lebih aktual. Itu sah-sah saja asalkan mereka sudah siap dengan materi yang hendak kita tuliskan. Yang paling “berbahaya” itu, ketika kita menulis dengan terburu-buru tanpa menyempatkan diri untuk melakukan perbaikan. Hal ini bisa merusak tulisan kita dan banyak ralat di sana-sini. Jelas saja, perbuatan tersebut kurang bijak, bukan?

Karena itulah, setelah kita membaca isu dan topik teraktual dalam berita, mendapatkan inspirasinya, dan siap dengan pengetahuan serta pendapat yang berkaitan dengan topik, tuliskan aja, ya seperti menulis tentang hari penting maupun hari lahir seseorang ketika mendapatkan ide menulis, sebagaimana yang telah saya jelaskan di atas. Jangan tunda lagi! Biarkan gagasan dalam pikiran mengalir pada rangkaian kata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun