Ya, ditengah musim hujan yang dingin ini. saya masih teringat dua kejadian pahit yang menyebabkan hati saya terluka. Tapi, pada akhirnya saya mendapatkan hikmah yang sangat berharga, untuk berbuat sopan-santun di dunia nyata dan di dunia maya. Beberapa point tersebut adalah:
* Jangan terlalu PD atau percaya diri, karena “kecelakaan” akan mengenai diri saya sendiri, jadinya perilaku saya kebablasan!
* Jangan melakukan hal-hal yang tidak sopan, karena teman-teman tidak akan mendekat dan bergaul!
* Tidak boleh menuliskan hal-hal yang kasar di dunia maya dan di media sosial, (fb, twitter, blog) meskipun hanya dalam pesan sekalipun!
* Berusahalah untuk bersikap berjiwa besar dan berlapang dada dalam menerima kenyataan, karena ketenangan hati akan didapatkan!
Ternyata, pengguna media sosial di balik layar itu, adalah manusia, sama seperti saya dan kalian semua, tentunya perangai mereka berbeda-beda, ya. Benar! Kita bukan hantu! Dan teman-teman facebook saya waktu itu adalah teman-teman sekelas saya juga waktu SMA. Jadi, perlakukan teman maya itu layaknya di dunia nyata!
Sekarang, kembali pada zaman dan di tempat ini. memang seharusnya, orang tua dan guru harus kembali mengenalkan sopan-santun ketimuran, apapun itu! Hidupkanlah dengan moral ketimuran dan nilai-nilai agama seperti yang diajarkan nenek moyang kita. Kalau mau tahu lebih jelas, tanyakanlah pada warga yang masih memegang teguh sopan santun dan nilai religiusnya, lalu catat, dan terapkan di kehidupan sehari-hari, baik di desa maupun di wilayah urban.
Seandainya saya tidak dididik dengan nilai sopan santun seperti ini, saya ditakdirkan akan mengalami dua kisah pahit seperti ini. CUKUP! Rasa trauma saya inilah yang membuat saya lebih berhati-hati lagi dalam berperilaku di dunia nyata dan dunia maya.
Semoga (kesalahan) apa yang dialami oleh saya ini, tidak terulang kembali oleh netizen lainnya. oke!
Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!
Sumber gambar: http://www.healthination.com
NB: Sekali lagi, artikel ini saya buat sebagai pelajaran, tidak ada maksud menceritakan hal-hal buruk di dunia maya, karena rasa trauma yang masih membekas di hati saya.