Sebenarnya, buku ini telah terbit tahun 2012 lalu, namun berhubung dalam e-mailnya Dominic Brian telah meminta saya untuk meresensi bukunya, ya sudah, saya terima permintaan itu dan akan saya tulis di sini. Semoga bermanfaat untuk semuanya. Boleh kan Admin?
***
Pada akhir tahun 2011, publik terkejut dengan kehadiran sosok anak muda yang berhasil meraih medali perunggu dalam World Memory Championship di Tiongkok. Prestasi tersebut telah melengkapi pencapaian yang diraihnya, setelah namanya dicatat dalam Guinness Book of Record, juga meraih penghargaan Record Holders Republic (RHR).
Dominic Brian, inilah nama anak muda tersebut. Kisah perjalanan hidupnya sejak dalam kandungan ibundanya sampai prestasinya memecahkan rekor dunia, yang dituangkan dalam buku biografinya: Kisah Bocah Pemegang 3 Rekor Dunia “Daya Ingat”, patut untuk disimak.
Dimulai dengan kejadian yang menimpa orang tuanya, salah satunya ibunya yang sedang hamil 8 bulan, ketika mobil yang sedang melaju menuju ke Bali, terguling di tengah jalan dan menyebabkan ringsek. Akibatnya, pasangan muda tersebut harus terpisah sementara. Gidion Hindarto ke Bali, sedangkan istrinya, kembali ke Surabaya. Sebulan kemudian, janin yang dikandung istrinya tersebut, Debora Intan Trisna, akhirnya terlahir secara bedah caesar di Surabaya, tanggal 26 November 1996.
Dibalik kemiripan dengan nama juara dunia 8 kali berturut-turut, Dominic O’Brien, ternyata nama Dominic Brian memiliki arti tersendiri. Menurut orang tuanya, Dominic Brian berarti kekuatan dari Tuhan. Benar saja, nama yang memberi kekuatan baginya untuk terus melangkah dalam hidupnya. Sejak bayi, dengan bimbingan dari ibundanya dan Mak Twe—dia dibacakan ayat-ayat dalam kitab suci, dan pada hari Minggu, mereka mengajak mereka beribadah sewaktu usianya yang masih sangat muda.
Tidak hanya pendidikan kerohanian yang dia dapatkan, pendidikan umum seperti membaca, berbahasa, dan mengingat terus dia dapatkan mengiringi perjalanan masa balitanya. Mengingat logo, membaca cerita Donal Bebek yang dibelinya di Toko Buku Gramedia, diajarkan bahasa Inggris oleh keluarganya dan lewat film serta kamus sejak kecil, juga berhitung menggunakan sempoa sejak Brian diikutkan ke les saat dia duduk di bangku TK. Tak ketinggalan pula, Brian juga dikenalkan teknologi, bermain game di komputer sejak masih balita.
Karena kerajingan menghafal menggunakan gambar, akhirnya datanglah saat kesempatan untuk meraih prestasi, salah satunya memecahkan rekor. Pada usia 5 tahun, karena kegigihannya melawan rintangan, akhirnya Brian berhasil memecahkan rekor MURI, mengingat 100 angka dalam waktu 15 menit.
Keberhasilan Brian dalam mengingat angka tidak selesai sampai disitu. Pada tahun 2009, Brian mengikuti pemecahan rekor dunia versi Guinness World of Record. Dari 100 angka, hanya 76 angka yang berhasil diingatnya dalam waktu 60 detik. Pada tahun yang sama, Brian mengikuti pemecahan rekor dunia keduanya di Palembang dan berhasil meraih rekor dunia kedua: mengingat 216 angka binari dalam 1 menit, setelah rekor sebelumnya dipegang oleh orang India.
Meskipun meraih banyak prestasi, orangtuanya mengingatkan Brian untuk merendah. Bahkan, Brian menampik bahwa prestasi yang diraihnya karena dia jenius. Justru dalam pemecahan rekor dunia, dia mengandalkan kemampuan berpikir kreatifnya.
Selain kisah-kisah di atas, ada juga hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan Brian, misalnya tentang fans, misi visi goal setting (sudah dijelaskan lebih lanjut dalam buku Inilah Saatnya untuk Action), homeschooling, hingga pengalaman pahit Brian terserang sinuitis akibat mengonsumsi junk food dan mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat.
Buku biografi Dominic Brian, menceritakan penuturan sudut pandang berbeda dari dua penulisnya langsung, Gidion Hindarto dan Dominic Brian. Dengan didukung dengan sedikit animasi dan foto-foto pendukung, serta ditulis dengan gaya bahasa penutur, pembaca bisa lebih mudah menyelami kisah hidup Brian lewat bukunya. Selain itu, kata pengantar dari beberapa tokoh seperti pembawa acara Kick Andy, Andy F Noya, penemu Mind Map, Tony Buzan, hingga Menteri Pemuda dan Olahraga pada masa itu, Andi Malarangeng, telah membuktikan bahwa buku tersebut bukanlah sembarang buku biografi.
Meskipun demikian, ada sedikit kelemahan. Pada bagian buku “Dominic Brian di Mata Para Sahabat”, Terdapat kesalahan tulis pada Indonesia Mencari Bakat INDOSIAR, seharusnya Indonesia’s Got Talent INDOSIAR.
Terlepas dari hal tersebut, buku tersebut memang buku biografi inspiratif yang layak dibaca oleh orang tua yang ingin mendidik anaknya menjadi yang terbaik sesuai bidangnya, maupun siapapun yang ingin mencapai kesuksesan.
Nama buku: Kisah Bocah Pemegang 3 Rekor Dunia "Daya Ingat"
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2012
Jumlah halaman: xxx + 162 halaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H