Mohon tunggu...
Dewi Suryati
Dewi Suryati Mohon Tunggu... lainnya -

Bersamamu kulukiskan cinta, ku taburkan rasa dalm Kalam-KalamNya hingga ke syurga.\r\n(Announcer @t PRO1RRI sINTanG)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jaket Merah Part 1 (Rangkaian Cerpen Menuju OPQ)

8 Oktober 2016   12:02 Diperbarui: 8 Oktober 2016   15:38 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ooooohhh...., jangan...., jangan....” kuputuskan kata-kataku sengaja menggodanya, lalu aku kefikiran nanyain akhwat jaket merah, “Jay, ente ta...ta...hu ngga...?” adeuh kelu banget mau bilangnya.

“Tahu apa Ga? Eh kayanya Utad Arif itu deh. Sorry ya Ga, ana cabut dulu oke?”

“Sip, semoga sukses Jay....!”

Yah belum aja di jawab dah kabur aja tuh anak. Ah senengnya gangu Sujay si maniak mendaki, sebulan tuh ada aja dia mendaki, apa ga bosen ya. Hmm..., tapi emang asik banget sih, apalagi pas dah nyampe ke puncaknya. Melihat keMahabesaran ciptaan sang khalik, termasuk liat akhwat yang pakai jaket merah. Aih kenapa ke situ lagi sih, mendingan aKu ke mesjid dulu ah, biar enak gitu sebelum pulangnya.

Sujud cinta menghantarkan kelemahan sang hamba, dihadapan penciptanya, tergopoh seonggok jiwa dalam mihrab cinta. Meminta dan berdoa yang tak terlupa. Rabbi, dekaplah aku dengan cintamu dan biarkan cinta dihatiku selalu terpaut ats-Mu. Jangan nodai hati ini dengan cinta yang belum hak aku miliki Rabbi. Jagalah cinta dihatiku ini agar indah bermekaran setelah Engkau halalkan dia untukku. Jagalah ya Rabb..., Aamiin. Kuhamparkan segala pandang kesetiap sujud di masjid yang indah, dan menenangkan. Lah..., lah..., ini dompet siapa ya?, tadi bapak yang pakai kemeja cokelat kayanya sholat di ujung situ. Aku kejar ah..., walau tempat parkir aga jauh tapi aku cepat berlari. Makalumlah aku ini pernah jadi juara sprint. Alhamdulillah sepertinya si bapak masih di tempat parkir.

“Assalamualiku[s1] m Bapak, mohon maaf apa bapak mencari sesuatu?” tanyaku padanya

“Wa’alaikum salam. Iya nak. Bapak sedang cari dompet bapak warna cokelat” yes, berarrti benar punya bapak ini.

“Mohon maaf bapak ini dompetnya, tadi ketinggalan di mesjid” Kuhulurkan tanganku dan kuberikan dompet tersebut.

“Ma syaa Allah nak, Syukran ahsanal jaza ya nak. Oh ya nama Ade ini siapa? kalau bapak boleh tahu”

“Ariga Mahesa Putra, pak. Panggilannya Ariga...” jawabku padanya.

“Baiklah nak, sekali lagi syukran atas kebaikannya, saya pamit pergi dulu karena masih ad ayang harus di kerjakan...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun