Kita adalah manusia penuh luka. Yang suka bersembunyi di balik topeng. Sedangkan ketika kita melihat orang lain seorang itu bagaikan ahli neraka, jahannam, atau orang jahat.Â
Belum mengenal pun mengira orang itu jahannam, memalingkan wajah, mempersulit dia dengan memutus silahturahmi.
Saya pernah mengalami di mana tiba-tiba sekelompok orang membenci saya padahal tak tahu apa  yang ada dipikiran mereka. Ketika saya membela diri, justru Perkataan perkataan yang melukai "Alah sakit gitu doang" "Alah Lo pamer " dsb. Saya pun daripada emosi , berbalik arah
Tak usah menghakimi orang lain. Jangan mudah iri dengki . Jangan mudah memalingkan wajah hanya karena postingan dunia "Maya"-nya.Â
Jika kamu tahu hatimu busuk dan kotor, jangan salah kan orangnya, salah kan dirimu dan hentikan saja pemberitahuannya. Jangan buka beranda, yang disana ada kehidupan mereka. Demi kesehatan mentalmu dan demi orang lain juga tidak terkena pikiran busuk mu.
Karena Maya memang Maya. Tak ada yg benar benar nyata. Mungkin ada yang posting hanya meminjam property, ada yang memposting karena demi endors , ada yang memposting bahagia padahal hatinya tertusuk-tusuk, ada yang memposting keberhasilannya padahal baru saja dia mengalami trauma kepercayaan diri .Â
Mungkin juga ada sebagian orang yang hidupnya seperti tercekik, ingin bunuh diri, dan lainnya. dan seenaknya kita berkomentar dan membunuh karakternya.Â
"Alah gitu aja gampang." "Mental tempe" dan ikut-ikutan membroadcast berita keburukan seseorang. Naudzubillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H