Demi kembalinya kesejahteraan keluarga, Pak Domu mempelajari apa yang merubah keluarganya. Ini tercermin dari Pak Domu yang akhirnya mendengarkan perspektif Oppung (cerminan tokoh adat), Neny dan Pak Pomo (cerminan pemikiran modern). Dia berhasil menemukan titik tengah dan mulai menerima modernisasi tanpa meninggalkan adat istiadat. Pada akhirnya, adat dan modernisasi dapat berjalan berdampingan.
Simpulan
Ngeri-Ngeri Sedap berhasil mengkomunikasikan kepada penonton kalau adat dan kehidupan modern sebenarnya tidak saling menghalangi jika dipahami dengan seksama. Jika kedua hal tersebut dikolaborasikan, maka kehidupan kita akan menjadi lebih maju dan tetap memiliki identitas diri. Cara menjalaninya disesuaikan dengan diri kita masing-masing. Karena setiap orang punya cara unik untuk menjalani hidup.
Akhir kata, nikmati karya seni dengan hati sehingga kita bisa memahami bagaimana penciptanya berkomunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H