Mohon tunggu...
Dewi Senia Sri Wulan
Dewi Senia Sri Wulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gedung Karesidenan: Ikon Sejarah yang Tetap Kokoh di Tengah Modernisasi

19 Desember 2024   19:12 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gedung Karesidenan Purwakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Lalu, pada zaman pendudukan Jepang, gedung ini menjadi Honbu Kenpetai (Markas Polisi) Jepang, bagian dari pasukan Datasemen Syoji. Saat itu, kondisi di Purwakarta mengalami perubahan baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang sosial ekonomi.

Setelah kemerdekaan Indonesia, karesidenan di alihkan ke daerah tingkat II Jawa Barat dan menjadi kepentingan gubernur  Jawa Barat dengan wilayah kerja Purwakarta, Subang, Karawang dan Bekasi (Purwasukasi). 

Masa peralihan ini diaktifkan pada tahun 1972 sampai tahun 2019 yang menjadi perpanjangan tugas gubernur guna untuk mengelola pemerintahan dan pengawasan pembangunan. 

Sebuah gedung dengan ornamen klasik yang telah menyaksikan perubahan besar selama satu abad lamanya. Dari rapat-rapat pemerintahan kolonial hingga diskusi penting pemerintah daerah, dinding-dinding gedung ini menyimpan cerita yang tidak terucapkan, menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah bangsa. 

Gedung Karesidenan bukan sekadar bangunan, tetapi cerminan perubahan zaman dan evolusi kehidupan masyarakat.

Foto Ruang Utama Gedung Karesidenan Purwakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Ruang Utama Gedung Karesidenan Purwakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gedung Karesidenan lebih dari sekadar struktur bangunan tua. Ia adalah simbol identitas, saksi bisu dari perjuangan dan transformasi bangsa. Dari masa kolonial hingga menjadi pusat pemerintahan daerah, Gedung ini mengemban peran penting yang tak tergantikan.

Menjaga dan merawatnya berarti menjaga akar sejarah dan kebanggaan daerah, memastikan generasi mendatang tetap mengenal dan menghormati warisan nenek moyang mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun