Mohon tunggu...
DEWI SOLIHAT
DEWI SOLIHAT Mohon Tunggu... operator mesin alat berat -

I'am not in competition with anyone else. I run my own race. I have no desire to play the game of being better than everyone else around me, in any way,shape or form. I just I'am to improve,to become a better person than I was. That's me and I'M FREE.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Begini Cara Mengisi Liburan Panjang di Kanada

9 Juni 2016   14:03 Diperbarui: 30 April 2017   16:53 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Winter Olympic 2010 masih menyisakan kenangan (Dokumentasi pribadi)

Hari Senin kemarin adalah hari libur “Victoria day” bagi mereka yang tinggal di propinsi British Coloumbia, Kanada. Meskipun hanya  libur tiga hari termasuk hari Sabtu dan Minggu namun  hari libur panjang adalah  suatu hal yang selalu  ditunggu bagi mereka yang bekerja full time. Apalagi bagi mereka yang bekerja lebih dari 40 jam setiap minggunya libur panjang merupakan suatu hal yang paling dinantikan.

Satu minggu sebelum libur panjang tiba semua teman saya sudah mulai sibuk dengan segala rencananya masing-masing, bahkan sebagian teman saya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan mantap demi mendapatkan liburan yang menyenangkan. Ada yang telah membeli tiket pesawat plus memesan penginapan untuk berlibur keluar kota  dengan alasan karena harga tiket akan lebih murah dibandingkan kalau membeli  secara mendadak, dan ada juga yang mengisi liburan panjangnya dengan berkunjung ke rumah orangtuanya yang tinggal di propinsi lain.

 Ada juga sebagian orang yang pergi ke Seattle dan Bellingham US hanya sekedar untuk shopping, karena  jarak tempuhnya yang dekat dan strategis maka Seattle dan Bellingham  adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menghabiskan liburannya diluar Kanada. Dan kebetulan pada hari libur panjang ini Kedua kota tersebut memberlakukan  mata uang Dollar Kanada sebagai alat bayar. 

Pada hari kerja biasanya mereka hanya memerlukan dua jam lamanya perjalanan untuk menuju Seattle  dengan berkendaraan roda empat.  Tapi di hari  libur panjang seperti ini jangan harap  mereka bisa sampai ke Seattle dengan satu jam saja karena di  area cross border biasanya kendaraan akan mengalami antrian yang sangat amat panjang dan melelahkan. 

Ada juga sih, sebagian besar orang-orang memutuskan untuk pergi berkemping didaerah pegunungan. Dengan membawa peralatan memancing,  membawa sepeda, baby gun, dan kartu remi mereka berharap liburannya akan menyenangkan. Ada satu hal yang tidak saya sukai ketika pergi berkemping  dengan mereka adalah kebiasaan mereka yang selalu membawa minuman beralkohol, padahal sudah  saya katakan kepada mereka meski tanpa alkoholpun  liburan bisa menyenangkan dan berkesan. Tapi sepertinya  omongan saya ini tidak berpengaruh pada mereka, mungkin karena sudah tradisi mereka bercumbu dengan minuman berakohol . Untuk liburan panjang kali ini saya menolak untuk pergi kemping bersama mereka dengan alasan saya ingin “tidur yang nyenyak “  *-* 

Karena teman-teman saya mengambil cuti di hari Jum’at jadi boss saya amat sangat melarang saya untuk mengambil cuti dihari  Jum’at, jadilah saya bekerja dihari Jum’at dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang saya miliki. Eith!, meskipun saya bekerja dihari Jum’at bukan berarti saya tidak bisa bersenang-senang dihari Jum’at lho. 

Hari Jum’at setelah usai bekerja saya memutuskan untuk pergi ke  English Bay Beach yang letaknya ditengah kota Vancouver bersama teman semata wayang saya.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
English Bay Beach adalah sebuah pantai  yang berada di downtown Vancouver, terbentang indah diantara Gilford St dan Bidwell St. English Bay ini sangat populer di propinsi British Coloumbia karena letaknya yang strategis dan berada dilingkungan perumahan apartement yang megah serta mempunya segudang fasilitas yang diperlukan oleh para pengunjung pantai. Juga tersedia fasilitas untuk mereka yang ingin bersepeda, roller bladers, berjalan bersama anjing atau sekadar berjalan santai mengelilingi keindahan English Bay beach. 

Pada musim panas biasanya pengunjung akan membludak, karena pantai ini tempat favorit bagi mereka yang hobinya berjemur, bermain  Voli pantai, berenang, bermain bola diatas pasir, malahan ada sebagian orang yang membuat barbeque di tepi pantai.

Karena saya hanya ingin melepas lelah dan ingin sekedar relaks setelah seminggu bekerja lebih dari 45 jam jadinya tak banyak yang saya lakukan dipantai ini, hanya tiduran diatas pasir  yang beralaskan handuk sambil menikmati deburan ombak beserta kapal-kapal yang berlayar melintas didepan saya, berbincang dan saling bertukar cerita.

Senjapun mulai merangkak dan perut sudah mulai minta di isi, akhirnya saya bersama teman semata wayang saya memutuskan untuk beranjak dari sini dan berjalan menuju sebuah restoran yang tak jauh dari sini. Cactus Club Restaurant adalah pilihan yang tepat dikala perut sudah meronta minta di isi karena saya hanya perlu lima menit saja untuk menuju kesana. Sementara disebelah timur saya melihat orang-orang mulai duduk diatas batang pohon yang berada diatas pasir untuk menikmati senja yang mulai terlihat kuning kemerah-merahan.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Hari sabtu pagi

Rasa lelah masih menyelimuti perasaan saya dan inginnya saya ini tidur dan tidur saja dihari sabtu ini, namun berhubung saya telanjur mengiyakan ajakan teman semata wayang saya akhirnya dengan kekuatan setengah hati saya berangkat juga ke Whistler sesuai dengan rencana semula. Tak lupa saya membawa hp jadul saya yang berisi lagu-lagu Metallica sebagai lagu penyemangat dalam perjalanan  hidup saya. Yeah, saya tumbuh kembang dibawah naungan lagu-lagu Metallica jadi perjalanan jauh akan lebih menyenangkan kalau sambil mendengarkan lagu-lagu Metallica dan kebetulan teman semata wayang sayapun menyukainya, jadi kloplah.

Dengan berkendaraan roda empat akhirnya saya meluncur menuju Whistler, jarak tembuh dari Vancouver ke Whistler adalah dua  jam dengan kecepatan 100 km/jam.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Pemandangan disebelah kanan saya nampak berubah setelah satu jam  berlalu , hamparan perbukitan yang indah nampak jelas didepan mata, batu-batu cadas yang berdiri kokoh disepanjang jalan dengan berbagai tanda peringatan bagi pengendara yang melintasi gunung yang dipenuhi bebatuan serta tanda peringatan bagi pengendara sepeda. Rumah-rumah mewah yang berada diatas perbukitan terlihat indah, hamparan air laut yang berada disebelah kiri saya menambah kesempurnaan pemandangan dikota itu.

Setelah satu setengah jam lamanya dalam perjalanan, sampailah saya disebuah kota kecil yang bernama Squamish, dimana penduduknya sebagian besar adalah aboriginal alias penduduk asli Kanada. Di kota kecil ini semua tulisan memakai dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa  aboriginal penduduk asli Kanada.

Semua fasilitas untuk  penduduk aboriginal sangat lengkap, dari mulai sekolah, tempat berobat klinik, salon, restoran, serta pertokoan. Ada satu hal yang membuat saya singgah dikota kecil ini, karena setiap berkunjung ke Whistler saya tidak pernah berhenti di Squamish namun kali ini saya minta kepada teman semata wayang saya untuk berhenti.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Adalah Britannia Mine Museum yang membuat saya begitu penasaran ingin masuk kedalamnya, setelah parkir dan melihat - lihat kesekeliling area museum akhirnya saya berdua masuk ke museum. Adapun harga tiket buat orang tua 29$, buat seniors 26,50$, buat remaja 23$ dan buat anak anak 18.50$.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Museum  ini berdiri pada tahun 1971 dengan maksud untuk melestarikan sejarah kegiatan pertambangan yang ada di propinsi British columbia. Semua pengunjung museum dibawa kelilingi area pertambangan yang lokasinya didalam perut gunung. Semua pengunjung dianjurkan memakai pakaian berwarna cerah karena didalam museum penambangan ini amat sangat gelap. Semua pengunjung akan dipinjamkan rompi juga perlengkapan lainnya seperti seorang pekerja tambang.(nanti saya tulis reportasenya secara mendetail yaa..)

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Setelah saya berpetualang didalam perut gunung selama kurang lebih dua jam lamanya, akhirnya perjalanan dilanjutkan ketujuan awal yaitu Whistler. Untuk menuju kesana saya hanya perlu kurang lebih 45 menit saja dengan kecepatan 60/KM karena jalanannya begitu curam dan licin jadi sangat dianjurkan untuk mengenderai kendaraan  extra hati-hati dan sebaiknya mengikuti rambu-rambu peringatan demi keselamatan si pengendara sendiri.

Masih ingat kan tentang  Winter Olympics s 2010 yang diselenggarakan di Kanada? nah,Whistler adalah salah satu kota dimana tempat penyelenggara berbagai kegiatan perlombaan di Winter Olympics 2010. Pada musim dingin whistler terlihat berkilau dan bercahaya karena gumpalan salju yang menutupi seluruh pegunungan disekitar whistler begitu tebal. Namun meski musim dingin telah berlalu whistler  tetap cantik dan selalu menggoda para wisatawan untuk kembali datang berkunjung. 

Saya lagi beruntung kali ini karena ternyata di sini sedang berlangsung GO FEST Whistler’s Great outdoors Festival yang diselenggarakan dari mulai hari Jumat sampai hari Minggu. Hampir 80% kegiatannya berlangsung secara outdoors. Kegiatan dimulai pada pukul 8 pagi dan berakhir pada pukul 7.30 dengan acara penutup yaitu Concert Music dari group band Matinee yang bertempat di Village Square

Go festival 2016 (Dokumentasi pribadi)
Go festival 2016 (Dokumentasi pribadi)
Ini hari libur panjang euy, jadi semua orang tumplek di Whistler,  kebetulan dilokasi yang saya datangi sedang berlangsung kegiatan untuk anak-anak jadi yaa nonton aksi anak- anak sambil ngasuh anak orang. Dunia anak itu ternyata sungguh menyenangkan *-*.  Di sana ada perlombaan Tenis Meja untuk ayah dan anak, permainan lego bagi anak-anak, joget bersama yang dipandu seorang lelaki ganteng nan kocak, lomba sepeda gunung bagi semua usia.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
HIburan untuk anak anak (Dokumentasi pribadi)
HIburan untuk anak anak (Dokumentasi pribadi)
Setelah puas dengan dunia anak-anak sayapun bergerak menuju ke Whistler Museum yang tak jauh dari tempat itu. Seperti museum lainnya yang berada seluruh di Kanada, museum ini berisi tentang sejarah penduduk asli Kanada alias Aboriginal, semua kerajinan tangan hasil penduduk asli Kanada ada di museum ini, ada buku-buku tentang cerita anak-anak Aboriginal yang hidup di pedalaman, juga terdapat  buku tentang kehidupan orang-orang Aboriginal jaman dahulu kala.

Whistler Museum (Dokumentasi pribadi)
Whistler Museum (Dokumentasi pribadi)
Perjalanan dilanjutkan dengan mengelilingi  daerah pertokoan, wuih..! ternyata banyak yang berubah. Sekarang ada tempat untuk Spa, malahan ada tempat untuk diramal segala. Iseng-iseng sayapun masuk ketempat tukang ramal,  sekedar untuk melihat barang-barang disekitarnya yang berbau mistik. Ah, Tarot, saya juga pernah belajar, kata saya kepada teman semata wayang ketika melihat dia meramal memakain kartu Tarot. 

Bagi  pengunjung yang ingin bersepeda sambil mengelilingi daerah Whistler disana ada juga tempat penyewaan sepeda dengan tarif jam-jam’an, berhubung saya sudah cape berkeliling tanpa sepeda  jadi saya lebih memilih untuk istirahat sambil makan disebuah restaurant Mexico, semua restaurant yang ada di Whistler selalu menawarkan bir jadi pemandangan sore ini penuh dengan orang-orang minum bir.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Suasana di area sepeda santai (Dokumentasi pribadi)
Suasana di area sepeda santai (Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Hari Minggu

Berhubung badan telanjur cape jadi mau dibikin cape sekali, dan rencana hari Minggu ini adalah mengunjungi Richmond Night Market yang lokasinya tentu saya di Richmond. Biar dech, cape sekalian karena rencananya hari Senin saya mau istirahat total. Akhirnya sayapun pergi kepasar malam beserta rombongan. namun berhubung pintu gerbangnya dibuka jam 7 malam dan jam tangan saya masih menunjukkan angka 5 jadi saya mempunyai dua jam untuk muter-muter mengelilingi daerah Richmond.

Kali ini saya memilih Richmond Centre Mall untuk tempat berpetualangan menyalurkan hobi saya yang hobi ngecek ngecek harga barang haa haa... Setelah dua jam berada didalam mall akhirnya saya beserta rombongan bergerak menuju lokasi pasar malam.

Tadinya saya pikir akan mudah memasuki arena pasar malam karena jarak tempuh yang begitu dekat dengan Mall, kalau memakai kendaraan hanya diperlukan 15 menit saja kalaupun ditempuh dengan berjalan kaki masih okelah..

Ternyata tidak seindah yang dibayangkan karena antrian mobil sangat amat panjang, yang seharusnya bisa ditempuh dengan 15 menit saja  ternyata memakan waktu 1,5 jam! Ditambah lagi setengah jam berdiri diantrian untuk beli tiket masuk. Pasar malam ini surganya  bagi orang Cina karena semua kegiatan berbau Cina, dari mulai makanan, acara kesenian, dan produk yang dijual dipasar malam ini hampir 90% barang-barangnya didatangkan dari negeri Cina alias Made In China. Pasar malam ini akan berlangsung sampai bulan Oktober, masih banyak kesempatan untuk berkunjung kesana  sebetulnya tapi mungkin karena besok adalah hari libur jadi malam ini pengunjung sangat padat sekali. 

Penuh sesak (Dokumentasi pribadi)
Penuh sesak (Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Untuk tahun ini sepertinya Richmond Night Market lebih beragam dan lebih luas tempatnya dari tahun-tahun sebelumnya, ditambah  lagi tenda-tenda makanannya lebih beragam dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya tenda makanan dikuasai oleh “Chinese food” namun sekarang ada juga tenda yang menjual makanan dari negara timur tengah. Arena permainan anak-anakpun tersedia. Seperti biasa, setelah perut kenyang hatipun senang lalu pulang.

Alhamdulillah hari Senin bisa mewujudkan impian untuk tidur nyeyak.

Vancouver, 8 Juni 2016

Foto koleksi pribadi, cerita 3 minggu yang lalu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun