Mohon tunggu...
Dewi Sahara
Dewi Sahara Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 1 Krui

Calon Guru Penggerak Angkatan 8

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

1 Agustus 2023   20:58 Diperbarui: 1 Agustus 2023   21:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Dewi Sahara, S.Pd

CGP Angkatan 8 Kab. Pesisir Barat Prov. Lampung

 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah fasilitas pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan tujuan memenuhi kebutuhan belajar individu. Lewat pembelajaran berdiferensiasi, murid tidak hanya berkembang potensinya secara maksimal, namun proses pembelajaran juga akan lebih memberikan banyak ruang bagi murid untuk membuat dan menentukan pilihan dan memberikan suara, sehingga proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan.

Perlu kita garis bawahi bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Di mana keputusan-keputusan yang dibuat tersebut dapat guru lakukan di kelas  dengan cara:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Tujuan pembelajaran ini disampaikan kepada murid

2. Memetakan kebutuhan belajar murid. Dilakukan dengan cara membuat dan menerapkan RPP yang mengakomodir kebutuhan belajar tiap siswa

3. Memciptakan lingkungan dan suasana belajar yang menyenangkan. Membuat murid selalu menunggu momen belajar bersama guru tersebut dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran.

4. Pengelolaan kelas yang efektif. Di mana struktur, prosedur, mode dan rutinitas dapat berjaladapat bersifat fleksibel jika lingkungan membutuhkannya.

5. Penilaian berkelanjutan. Guru harus dapat mengolah informasi yang didapat dari hasil penilaian formatif yang telah dilakukan.

6. Melakukan pembelajaran berdiferensiasi pada:

      a. Diferensiasi konten: Materi atau apa yang kita ajarkan

      b. Diferensiasi proses: Kegiatan atau cara-cara yang kita gunakan

      c. Diferensiasi produk: Tagihan atau produk yang diharapkan setelah proses pembelajaran

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal yakni dengan memperhatikan perbedaan setiap individu murid. Perbedaan kebutuhan belajar setiap murid setidaknya menyangkut 3 aspek, yaitu:

1) Kesiapan belajar murid (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru.

2) Minat murid adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.

3) Profil belajar murid adalah cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar

Keterkaitan modul 2.1  dengan modul-modul sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Filosofi KHD

Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah menuntun kodrat anak sesuai kodrat alam dan zaman dengan berpihak pada anak sesuai dengan perkembangan minat, bakat dan potensi anak. Tentu saja hal ini sejalan dengan dilakukannya pembelajaran berdiferensiasi yang berusaha memfasilitasi kebutuhan belajar setiap murid berdasarkan aspek kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar.

2. Nilai dan peran Guru Penggerak

Nilai guru penggerak terdiri dari mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Peran guru penggerak antara lain pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan mewujudkan kepemimpinan murid.

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi sangat dibutuhkan nilai-nilai yang ada pada guru penggerak. Di mana seorang guru penggerak harus mampu secara mandiri merancang bagaimana RPP pembelajaran berdiferensiasi di kelasnya. Inovatif dalam memilih dan merencanakan dua atau tiga jenis diferensiasi dalam satu kali pembelajarannya. Peran sebagai guru penggerak khususnya sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus memfokuskan pada pembelajaran yang berpihak pada murid yang dituangkan saat mendesain dan menerapkan ragam variasi startegi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid.

3. Visi Guru Penggerak

Seorang guru penggerak tentu memiliki visi dan cita-cita dari apa yang akan dan sedang dikerjakannya. Visi guru penggerak tidak terlepas dari kepentingan bahwa yang menjadi subyek adalah murid, yang lagi-lagi berpihak pada murid. Guru yang berpihak pada murid tentu akan proaktif untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ini.

4. Budaya Positif

Penerapan budaya positif di dalam ruang kelas terutama disiplin positif, membuat kesepakatan kelas, dan menerapkan kontrol guru berupa manajer, akan dapat mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung sistem pembelajaran berdiferensiasi. Di mana dalam proses pembelajaran diferensiasi diperlukan sebuah langkah berupa diagnostik awal baik kognitif dan nonkognitif. Langkah-langkah ini akan dapat berjalan atau dijalankan dengan baik dan valid jika telah tercipta budaya positif di sekolah.

Terima kasih semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun