Nilai guru penggerak terdiri dari mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Peran guru penggerak antara lain pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi sangat dibutuhkan nilai-nilai yang ada pada guru penggerak. Di mana seorang guru penggerak harus mampu secara mandiri merancang bagaimana RPP pembelajaran berdiferensiasi di kelasnya. Inovatif dalam memilih dan merencanakan dua atau tiga jenis diferensiasi dalam satu kali pembelajarannya. Peran sebagai guru penggerak khususnya sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus memfokuskan pada pembelajaran yang berpihak pada murid yang dituangkan saat mendesain dan menerapkan ragam variasi startegi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid.
3. Visi Guru Penggerak
Seorang guru penggerak tentu memiliki visi dan cita-cita dari apa yang akan dan sedang dikerjakannya. Visi guru penggerak tidak terlepas dari kepentingan bahwa yang menjadi subyek adalah murid, yang lagi-lagi berpihak pada murid. Guru yang berpihak pada murid tentu akan proaktif untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ini.
4. Budaya Positif
Penerapan budaya positif di dalam ruang kelas terutama disiplin positif, membuat kesepakatan kelas, dan menerapkan kontrol guru berupa manajer, akan dapat mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung sistem pembelajaran berdiferensiasi. Di mana dalam proses pembelajaran diferensiasi diperlukan sebuah langkah berupa diagnostik awal baik kognitif dan nonkognitif. Langkah-langkah ini akan dapat berjalan atau dijalankan dengan baik dan valid jika telah tercipta budaya positif di sekolah.
Terima kasih semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H