Ketika segala sesuatu mulai tidak berjalan lancar, ada saran-saran dari keluarga yang menyiratkan permintaan untuk menyerah.Â
Kalimat "kamu harus menjadi pengganti ibu", rasanya sulit dimaknai sebagai kalimat penyemangat, justru malah menjadi kalimat paling menyinggung yang diucapkan orang.
Bahkan ketika berbincang mengenai rencana hidup dengan temanpun, pertanyaan yang muncul adalah "lalu adik-adik bagaimana?" seolah rencana tersebut akan menghambat mereka. Padahal keyakinan saya, mereka mampu mengurus diri mereka sendiri dengan lebih baik, mereka mampu berkembang sendiri sembari saya mengerjakan urusan sendiri.
Kami tak perlu saling mengurus, kami hanya perlu saling mendukung.
Poin saya bukan pada pergeseran peran, perempuan harus membaca dan laki-laki harus mulai memasak, atau melepaskan diri dari 'tanggung jawab' yang melekat, bukan demikian, tetapi siapa pun, laki-laki atau perempuan, punya hak menentukan apa yang ingin mereka lakukan dan yang tidak ingin mereka lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H