Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Pernah Nyemplung dalam Skema Ponzi?

18 Maret 2021   12:00 Diperbarui: 19 Desember 2021   08:45 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuntungan yang diperoleh dari skema ponzi merupakan uang investasi dari member sendiri yang diputarkan, sehingga berharap memperoleh keuntungan sementara tak ada member baru yang bergabung adalah sia-sia. Pada akhirnya member bontotlah yang paling dirugikan, jangankan memperoleh keuntungan, modal saja tak kembali.

Setidaknya ada dua jenis skema ponzi yang pernah kuikuti, dan tentu saja karena ini skema ponzi, meruginya pun dua kali.

Skema ponzi yang pertama bergerak di bidang jasa yang 'rencananya baru akan' dibentuk, namun member sendiri tidak terlibat secara langsung dalam kegiatannya, hanya berinvestasi dan merekrut orang untuk bergabung, sisanya menunggu keuntungan masuk dalam rekening.

Satu hal yang tidak kusadari ketika itu (karena terlanjur silau dan terbuai dengan keuntungan dan harapan yang dijanjikan) adalah ketidaksinkronan antara apa yang dipamerkan dengan gagasan 'akan' merambah bisnis jasa ini dan itu. 

Seharusnya sejak awal muncul pertanyaan, "dari mana asalnya barang-barang mewah yang dipamerkan tersebut kalau bisnisnya saja baru akan dibentuk?"

Setiap pagi pada minggu-minggu awal berinvestasi, kegiatanku adalah membuka akun sebagai penyemangat hari. Senyumku di pagi hari bisa from ear to ear kalau mengutip kata Beyonce dalam Love On Top, saking senangnya melihat angka dalam akun bertambah. Tapi sayangnya, belum sempat masuk rekening, 'site' sudah keburu 'on maintanance'. 

Untuk menarik saldo dari akun investasi ke rekening bank ada ketentuannya tersendiri, salah satunya adalah jumlah saldo harus mencapai angka tertentu terlebih dahulu. 

Namun untuk kasusku, karena tak pernah sedikitpun berprasangka buruk, aku justru sengaja menumpuk keuntungan dalam akun terlebih dahulu karena merasa belum punya kebutuhan mendesak, terlebih jika sudah masuk rekening bisa-bisa habis tak terasa.

Awalnya pemikiranku positif-positif saja, mungkin situsnya memang sedang diperbarui, "akan ada maintanance selama 5 hari ke depan," begitu pemberitahuan dari leader. 

Tapi setelah lewat 5 hari, ia pun kebingungan bagaimana menjawab pertanyaanku, jangankan menjawab pertanyaan downlinernya, isi kepalanya mungkin sibuk mengkhawatirkan kerugiannya sendiri. Dan pada akhirnya, ya sudah lah, bukan rejeki. Dan raiblah beberapa rupiah yang tak seberapa menurut orang, tapi kehidupan bagiku.

Tak kapok berinvestasi, aku terjebak lagi dalam skema ponzi yang kedua.

Skema yang kedua merupakan platform untuk forex trading. Berkebalikan dari skema yang pertama, skema yang kedua ini cukup convincing, karena praktiknya tidak wajib mengajak orang untuk berinvestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun