Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bank Keliling, Meringankan atau Candu?

18 Desember 2020   18:31 Diperbarui: 5 Agustus 2021   14:19 7470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan meminjam pada bank keliling yang tidak sehat seperti ini dikhawatirkan menjadi habituasi dan pada akhirnya menimbulkan ketergantungan masyarakat pada bank keliling.

Pengalaman Nasabah Bank Keliling

Salah satu nasabah bank keliling mengaku mulai meminjam pada bank keliling sejak tahun 2015, dan hingga saat ini masih memiliki kewajiban angsuran terhadap bank keliling, meskipun dengan bank keliling yang berbeda. Menurutnya meminjam pada bank keliling membawa kemudahan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari di tengah pendapatannya yang tidak menentu sebagai pengusaha warung dan suami buruh harian lepas. Biasanya ia meminjam untuk menambah modal usaha warungnya, tetapi lebih banyak ia gunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Selain terbantu dengan pinjaman bank keliling, ada pula hal-hal tidak menyenangkan yang dialaminya selama menjadi nasabah yaitu ketika rekan ‘kumpulan’nya tidak membayar angsuran atau kekurangan, sehingga satu kelompok harus tanggung renteng menanggulangi jumlah kekurangannya.

Ada pula petugas bank keliling yang cukup ketat dan tidak menolerir keterlambatan, sehingga terkadang ketika uang cicilannya belum terkumpul, ia harus bersembunyi di dalam rumah atau pergi ke luar rumah untuk menghindari penagihan.

Perihal meminjam dari bank keliling yang satu untuk menanggulangi angsuran terhadap bank keliling yang lain, ia juga melakukan praktik tersebut, dan memang melelahkan, akunya.

Hal tidak menyenangkan lain datang dari nasabah yang berbeda. Ia pernah meminjamkan identitasnya untuk meminjam uang pada bank keliling. Dengan iming-iming diberi bagian, ia pun mengiakan, karena memang sedang membutuhkan.

Karena telah memiliki catatan pinjaman pada bank keliling A, dan waktu anggusan masih terbilang lama, serta opsi untuk mengajukan pinjaman pada bank keliling lain sudah dilakukan sebelumnya, sementara kebutuhan tak bisa menunggu, menyebabkan masyarakat bertindak ‘nakal’ dengan mengajukan pinjaman menggunakan identitas orang lain.

Pada awalnya, empat sampai lima angsuran pertama berjalan lancar, di pertengahan ia mulai bersembunyi menghindari penangih. Selain itu terjadi pula beberapa kali perbedaan hitungan antara pihak bank keliling dan pihak peminjam, menurut petugas tersisa 9 kali angsuran sementara menurut si peminjam tersisa 5 kali angsuran, sehingga pada akhirnya ia justru harus menomboki kekurangannya.

Proses yang mudah dan cepat, serta persyaratan yang ringan mungkin menjadi excitement tersendiri bagi masyarakat, namun bukan berarti tanpa risiko. Verifikasi yang kurang detail dan teliti dari petugas dapat menyebabkan kerugian pada kedua belah pihak, baik pihak bank keliling maupun nasabah.

Fenomena seperti ini terkadang diketahui oleh petugas, namun petugas lebih memilih untuk tutup mata. Selama angsuran berjalan lancar dan tak kekurangan, maka everything is fine.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun