Mohon tunggu...
Dewi Rima
Dewi Rima Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas dari Buku Ajarkan Aku untuk Melupakan

Sedang belajar di Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra Banding antara Novel "Cinta dalam Ikhlas" karya Kang Abay dengan "Selamat Tinggal" Karya Tere Liye

13 Februari 2021   17:59 Diperbarui: 13 Februari 2021   18:03 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Novel Cinta dalam ikhlas Karya Kang Abay dan Selamat Tinggal Karya Tere Liye (Dokpri)

Sedangkan Tere Liye menuliskannya sebagai berikut, "Sudah lama Sintong tidak deg-deg-an seperti saat itu saat bertemu seorang gadis. Terakhir kali adalah dulu. Ketika hidupnya masih tentang Mawar Terang Bintang -- yang berakhir tragis." (Liye, 2020: 35)

Kutipan suratnya novel Cinta dalam Ikhlas,

Assalamualaikum

Halo, Tari, maaf membuatmu menunggu lama. Sekarang aku sudah memberi jawaban. Alhamdulillah aku sudah mendapatkan surat izin menikah (SIM) dari orang tua. (Abay, 2017: 279).

Sedangkan dalam novel Selamat Tinggal,

Hi, Mawar.

Aku telah tiba di Jakarta. Usai daftar ulang. Kampus ini besar sekali ternyata. Luasnya kurang dari enam puluh hektar, dengan puluhan gedung megah. SMA kita dulu bisa muat di salah satu gedungnya. (Liye, 2020: 35)

3. Tokoh

Tokoh utama yang ditercatat dalam novel keduanya ialah pemuda.

Dalam novel Cinta dalam Ikhlas, penulis mengutarakan secara langsung oleh tokohnya, "Orangtuaku memberiku nama Bintang Atherisena Firdaus. Sebuah nama indah penuh harapan kebaikan. Teman-temanku memanggilku Athar." (Abay, 2017: 2)

Sedangkan dengan penulis Selamat Tinggal memaparkan oleh penulisnya. "Namanya Sintong, penjaga toko buku. Tidak, itu bukan roko buku keren yang biasa kalian datangi di mal, dengan AC dingin, lampu terang benderang, lantai keramik kinclong. Juga tidak dengan petugas toko berseragam, rak-rak berbasis rapi, lorong-lorong lapang yang bisa untuk berkejar-kejaran." (Liye, 2020: 7)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun