Nama : Mr. X (nama disamarkan).
Pekerjaan : Begal Profesional.
Mr. X kembali menggelar rapat singkat di teras rumahnya dengan para begundalnya--yang berjumlah 4 orang. Mereka kembali merencanakan pembegalan. Tepatnya akan dieksekusi setelah maghrib-selesai.
Sebagai Begal profesional, Mr.X sudah banyak memakan korban. Kebanyakan korbannya adalah wanita. Karena wanita adalah makhluk lemah yang jarang berani melawan penjahat.
Bos begal dan begundalnya itu, sepakat bertemu di parkiran sebuah supermarket. Jam 18.00 WIB mereka berkumpul. Sasaran mereka adalah para wanita yang pulang berbelanja.
Tak lama kemudian seorang--wanita pengendara motor--memarkir kendaraannya. Tidak jauh dari Mr. X dan para begundalnya berkumpul. Wanita itu lalu berjalan menuju ATM (Anjungan Tunai Mandiri), yang berada di sekitar lokasi.
Mr. X lalu memberi kode--kepada salah seorang begundalnya--untuk mengamati. Si A, begundal yang diberi tugas, lalu merangsek membuntuti wanita tersebut--menuju pintu ATM. Dia memakai topi yang sengaja diturunkan hingga wajahnya tidak terlihat jelas. Memakai kacamata hitam, padahal hari sudah sore menjelang maghrib.
Si A menunggu di luar pintu ATM, berpura-pura sedang mengantri. Dia kemudian mengirim pesan chat kepada Mr. X untuk memberi informasi.
--Bos, duitnya banyak nih. Dia ambil 10 juta dari ATM. Si begundal A memberi laporan.
--Pepet terus, jangan sampe lolos. Balas chat Mr. X.
--Siap!. Si begundal A tampak bersemangat.
Tak berapa lama, wanita tadi keluar dari ruang ATM. Dia berjalan menuju parkiran. Lalu menyimpan tas berisi uang dalam bagasi motor. Mr. X dan para begundalnya pun bersiap-siap membuntuti wanita tersebut.
Sesampainya di jalan raya, Mr.X dan para begundalnya melancarkan aksi pembegalan. Kronologisnya sama seperti di cerita-cerita kriminal. Motor wanita itu dipepet lalu disuruh minggir. Mereka beraksi seolah-olah debt collector yang sedang menagih kredit macet. Memaksa wanita itu menyerahkan motor karena tidak membayar angsuran.
Rupanya wanita itu tidak kalah gertak. Dia tetap ngotot bahwa motornya bukan hasil nyicil tapi membelinya secara cash. Namun Mr.X tetap merampas motor wanita itu. Berikut tas berisi uang 10 juta yang disimpan dalam bagasi.
Tanpa kesulitan, Mr.X dan para begundalnya meninggalkan wanita itu di jalanan yang ramai. Walaupun ramai tapi orang-orang hanya menyaksikan tanpa ada seorangpun yang rela menjadi pahlawan.
Wanita itu hanya terdiam di jalanan. Dia pun tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Baginya hal itu percuma saja. Beruntung ponselnya dia simpan dalam jaket kulitnya. Sehingga dapat memesan ojek online melalui aplikasi untuk pulang ke rumah.
___
Di sebuah gudang tua, dipinggir kota. Mr.X tampak menduduki kursi reyot yang terbuat dari rotan. Tangan dan kakinya terikat tali tambang, mulutnya tertutup lakban. Seutas tali lalu dililitkan pada leher Mr.X. Seseorang lalu memerintahkan Mr.X berdiri di kursi reyot tersebut. Mr.X tidak dapat melawan karena dia masih terpengaruh obat bius. Mr.X diculik saat berada di rumahnya sendiri.
Seseorang itu lalu menendang kursi rotan peyot, hingga tergeletak di lantai. Tubuh Mr.X melayang dengan kaki menggantung. Bos begal itu mati bunuh diri di gudang kosong, pinggir kota. Seseorang itu lalu melepas tali--pada tangan dan kaki--pada jasad Mr.X. Kemudian membuka lakban yang menutup mulutnya. Tak lama dia meninggalkan gudang tua, sambil menelepon.
 "Semuanya sudah beres, Bos. Hidupnya sudah berakhir ditiang gantungan."
"Bagus--akan saya transfer sisanya. Termasuk uang 10 juta yang diambilnya darimu sore itu." Suara seorang laki-laki kemudian terdengar tertawa terbahak.
___
Writen by. CoretanEmbun, Maret 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H