"Iya, Mas. Tadi aku ke warung sebentar. Ada yang perlu dibeli. Tadi sewaktu aku pergi belum hujan." Arum menjelaskan.
"Ya sudah, kamu ganti baju dulu, Rum. Nanti sakit." Danu berkata sambil tersenyum pada Arum.
"Iya, Mas." Arum berkata pelan.
"Oiya--tadi aku beli black forest, Rum. Kamu pasti suka. Sebentar ya, aku ambil di mobil--sampai lupa tadi aku beli kue." Kata Danu kepada Arum, lalu beranjak menuju garasi. Arum hanya mengangguk.
Danu kemudian mencari sekotak black forest yang diletakkannya di jok belakang mobil. Ternyata kue itu telah hancur. Kue itu terlempar saat Danu mengerem mendadak. Pada waktu Danu bertabrakan dengan pengendara sepeda. Lelaki itu kemudian membersihkan sisa-sisa kue--yang berceceran--dalam mobilnya.
Tidak lama kemudian, sebuah mobil patroli polisi berhenti di pagar rumahnya. Beberapa orang berseragam, lalu datang menghampiri Danu. Yang berdiri tidak jauh dari mobilnya.
Seketika jantung Danu berdebar kencang. Kedatangan petugas kepolisian itu tentu untuk meminta pertanggung jawabannya. Karena telah melakukan tabrak lari, terhadap pengendara sepeda.
"Selamat malam, Bapak Danu?"
"I-ii-iya, saya sendiri," wajah Danu memucat.
"Begini, Bapak Danu. Sekitar 2 jam yang lalu telah terjadi kecelakaan di sekitar tanjakan Citayam--." Salah seorang petugas berbicara kepada Danu.
"J-ja-jaadi--bagaimana. Maaf ta-taadii--."