Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pigura Antik

15 Februari 2023   01:09 Diperbarui: 6 Maret 2023   19:39 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit : www.visualai.art

Pagi harinya--setelah terbangun dari tidur--aku membawa pigura itu ke halaman belakang. Kulepas foto perempuan dalam pigura, yang semalam menghantuiku. Lalu dengan segera kubakar foto itu hingga hangus menjadi abu. Setelahnya, kubersihkan pigura itu, kemudian kupasang kembali di atas nakas--dengan fotoku di dalamnya.

Malam harinya kupandangi kembali fotoku dalam pigura antik--yang sudah menjadi barang favoritku. Aku tersenyum puas telah membelinya. Kemudian tak lama aku lalu tertidur.

Saat aku sedang tidur, ada yang menguncang pundakku dengan keras. Kubuka mata, tampak wajah seorang perempuan yang sangat mengerikan berada di depan wajahku. 

Seketika aku menjerit. Kemudian berusaha lari keluar kamar. Tapi perempuan itu mencengkeram kakiku sehingga aku tidak dapat melarikan diri. Aku berusaha melepaskan diri dari cengkeraman perempuan misterius itu. 

Sampai akhirnya aku berhasil lari secepat mungkin ke luar kamar. Perempuan itu masih mengejarku. Aku lalu berlari ke luar rumah dengan nafas menderu dan jantung berdebar.

Perempuan tadi masih saja mengejarku. Walaupun aku berlari menjauh dari rumah, berlari di jalanan yang sangat sepi. Mungkin saat itu sudah tengah malam. 

Sambil terus berlari aku berusaha mencari pertolongan, karena perempuan itu tetap mengejarku. Saat aku akan menyeberang, tiba-tiba ada cahaya yang sangat menyilaukan mata. Sebuah cahaya dari lampu mobil yang melaju kencang. 

Kemudian aku tidak sadarkan diri. Setelah tersadar aku melihat tubuhku tergeletak di jalanan yang sepi ...

                          ____

Aku kembali berjalan seorang diri di jalan Surabaya, pada suatu waktu. Kulihat kembali lelaki tua penjual barang antik. Dia terlihat sedang bernegosiasi dengan seseorang, calon pembeli yang tertarik pada barang antik yang dijualnya. Aku lalu berjalan mendekat. Untuk mencuri dengar pembicaraan mereka.

 "Boleh kurang nggak, Pak, harganya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun