"Katakan pada Tuan Muda Kayon, bahwa seseorang yang ditunggunya sudah datang."
Flare ternyata memiliki bakat menyanyi yang sangat luar biasa. Penampilannya sanggup memukau para bangsawan Sino. Flare menjadi sangat dipuja para penggemarnya, mereka kerap bergeming melihat penampilan Flare saat bernyanyi. Ditambah lagi penampilan Noru yang mengiringi Flare dengan gesekan biolanya, menjadikan penampilan mereka berdua sangat sempurna.
Tidak diragukan lagi, bahwa para bangsawan Sino menyukai penampilan Flare dan Noru. Setelah pertunjukan mereka yang sangat memukau malam itu, applause tidak henti-hentinya bergema di gedung kesenian Phu Kang, di wilayah Istana--tempat para bangsawan berkumpul. Tak terkecuali Tuan Muda Kayon--yang hadir pada saat itu--juga terkesima dengan penampilan Flare dan Noru.
Flare dan Noru kemudian menjadi dua orang seniman yang paling digemari Tuan Muda Kayon dan para bangsawan Sino. Dalam acara-acara kerajaan--untuk menjamu tamu kenegaraan atau pun untuk acara penting lainnya--Flare dan Noru berkesempatan mengisinya dengan duet mereka yang sangat spektakuler.
Flare dan Noru kini menjadi asset penting bagi kerajaan Sino, penampilan keduanya sangat dinantikan para bangsawan Sino dan para tamu agung. Berita tentang kehebatan mereka mulai terdengar gaungnya seantero negeri Sino. Tuan Muda Kayon, lalu memerintahkan agar Flare dan Noru tinggal di dalam lingkungan kerajaan.
Hal ini membuat Noru senang, dan apa yang direncanakannya sebentar lagi akan menjadi kenyataan--yaitu membunuh Kayon. Sebagai balas dendam atas kematian kedua orang tuanya, yang telah dibunuh secara sadis oleh tentara bangsa Sino.
Kedua orang tua Noru dibunuh karena mereka menyebarkan kesenian kepada rakyat Sino. Kesenian dianggap hal yang tidak bermanfaat untuk dinikmati oleh masyarakat kebanyakan. Rakyat Sino hanya diperbolehkan bekerja keras untuk pemerintah. Demi kemakmuran bangsa Sino, khususnya para bangsawan dan keluarga kerajaan. Rakyat Sino sesungguhnya telah diperdaya oleh rajanya sendiri--Tuan Muda Kayon.
Noru yakin, dendamnya pada Kayon akan terbalaskan, bila dia dengan mudah dapat keluar masuk Istana. Bila dulu kedua orang tuanya dibunuh karena kesenian, maka sekarang saatnya Kayon dibunuh juga karena tergila-gila pada kesenian. Menjadi pemain biola kerajaan akan mengantarkan Noru untuk membunuh Kayon dengan tangannya sendiri.
___
"Noru, aku bangga padamu. Kau sudah membuatku menjadi seseorang yang berarti. Sekarang aku bukan lagi seorang gadis buta yang tidak berguna." Flare tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya atas sukses yang mereka dapat. Noru hanya tersenyum.
"Jadi, kalau begitu--lupakan saja, bila kau masih ingin mencari jati dirimu sebenarnya."