Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Berbaju Merah

10 Januari 2023   15:27 Diperbarui: 12 Januari 2023   06:44 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
iStock | Credit : Getty Image

Tak lama pintu ruangan terbuka, seorang perempuan muda berseragam cleaning service masuk lalu berjalan ke arahku.

"Mau dibuatkan kopi, Bu?"

"Oh iya boleh. Tapi saya nggak minum kopi-bisa bikinkan teh saja?" aku meliriknya sambil membaca nametag yang tersulam di samping kiri baju seragamnya.

"Terimakasih, Ratmi," kataku setelah mengetahui namanya.

"Sebentar ya, Bu..." Ratmi lalu meninggalkanku.

Tidak lama kemudian Ratmi datang membawa sebuah nampan, dengan secangkir teh panas di atasnya.

"Eh-tunggu, Ratmi. Mau nggak kamu nemenin saya sekarang. Biar nggak sepi-sepi amat di ruangan ini," kataku dengan nada sedikit memohon. Ratmi hanya mengangguk, menyanggupi permintaanku.

Sambil bekerja sesekali aku mengajaknya mengobrol supaya Ratmi tidak bosan dan bersedia menemaniku sampai selesai. Akhirnya bahan pembicaraan basa basi sudah habis, karena Ratmi tidak banyak bicara. Sesaat suasana kembali hening. Aku yang masih penasaran dengan cerita tentang kuntilanak merah kemudian memutuskan menanyakan kepada Ratmi tentang kebenarannya.

"Kata teman-teman yang sudah sering lembur, mereka sering lho diganggu sesosok perempuan yang berbaju merah. Ratmi pernah melihatnya?"

Ratmi menggelengkan kepala. "Nggak pernah sih, Bu. Memang sekitar 20 tahun yang lalu, ada kejadian pembunuhan di kantor ini. Korbannya seorang perempuan yang ditemukan bersimbah darah di toilet lantai 7. Mungkin karena bajunya penuh darah, sehingga orang-orang yang 'melihat sosoknya' berpikir, arwah gadis yang gentayangan itu berbaju merah."

"Oh..." aku manggut-manggut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun