Mohon tunggu...
Dewi Putri
Dewi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semakin damai dirimu, semakin jelas pola pikirmu, melangkalah dengan strategi bukan dengan emosi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

2 April 2022   23:00 Diperbarui: 2 April 2022   23:25 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusakan pada mental, Sumber : https://pin.it/7eRiDUq

Kesehatan mental mencakup kesehatan emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan mental sangat penting pada setiap tahap kehidupan, dari kecil hingga dewasa. Kesehatan mental memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental juga membantu seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.


Sadar nggak, sih, kalau isu kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu untuk masyarakat Indonesia? Stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan mental di Indonesia masih sangat kuat. Padahal, berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia, setidaknya ada 450.000 keluarga di Indonesia yang menderita skizofrenia (gangguan mental jangka panjang).


Gangguan mental atau penyakit mental adalah gangguan serius yang dapat mempengaruhi pemikiran, mood, dan perilaku seseorang. Terdapat banyak jenis dari gangguan mental dan gejala yang bervariasi seperti anoreksia, depresi, gangguan kecemasan, gangguan adiksi, skizofrenia, dan lainnya.


Sayangnya, isu kesehatan mental di Indonesia masih menjadi stigma yang dapat berdampak buruk pada penderita. Misalnya seperti diskriminasi dan dikucilkan dari masyarakat. Stigma ini dapat menghambat kesembuhan dan pemulihan penderita kesehatan mental. Tak hanya stigma saja, ternyata ada beberapa tantangan mengenai isu kesehatan mental di Indonesia.


Kesehatan mental mencakup beberapa hal seperti kenyamanan emosional, psikologi dan hubungan sosial. Ketiga aspek tersebut dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan dan bertindak. Selain itu juga mempengaruhi cara mengatasi stress, menjalani hubungan dengan orang lain dan membuat keputusan. Kesehatan mental merupakan hal yang penting mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.


Merupakan hal yang sulit untuk membedakan kesehatan mental normal dengan penyakit mental karena tidak ada tes yang mudah untuk menunjukkan ada yang salah. Gangguan kesehatan mental tidak seperti gangguan pada fisik yang dapat langsung diobati berdasarkan tanda dan gejala, tetapi berdasarkan seberapa besar kondisi mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa hal yang dapat terpengaruh:

Tingkah laku

Perubahan tingkah laku dapat terjadi seperti konsumsi telalu banyak alcohol.


Perasaan

Terkadang kondisi kesehatan mental yang terganggu ditandai dengan timbulnya kesedihan yang mendalam atau berkelanjutan.
Cara pikir.

Kapan Seseorang Butuh Terapi?
1. Setiap kondisi kesehatan mental memiliki tanda dan gejala sendiri. Namun, secara umum bantuan professional mungkin          dibutuhkan jika seseorang mengalami:
2. Perubahan kepribadian, pola makan atau tidur
3. Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau kegiatan sehari-hari
4. Mengalami kecemasan yang berlebihan
5. Mengalami depresi atau apatis yang berkepanjangan
6. Berpikir atau berbicara tentang bunuh diri
7. Penyalahgunaan obat-obatan
8. Mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim atau kemarahan yang berlebihan atau bahkan melakukan perilaku kekerasan

Umunya seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental akan menganggap tanda dan gejala yang dialami adalah normal. Selain itu, mereka juga akan merasa malu atau takut saat harus melakukan perawatan.

Bagaimana Mencegah Gangguan Kesehatan Mental?
Stress adalah penyebab yang sering dikaitkan pada seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress:
1. Melakukan Aktifitas Fisik Secara Rutin.


2. Semua bentuk aktifitas fisik dapat berguna sebagai penghilang stress. Aktifitas fisik dapat memompa endorphin dan zat kimia        alami lainnya yang dapat meningkatkan rasa nyaman. Olahraga juga dapat membuat membuat seseorang berfokus pada gerakan, meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaaan buruk.


3. Mengkonsumsi Makanan Sehat
Mengkonsumsi makanan sehat merupakan bagian penting dari menjaga diri sendiri. Beberapa jenis makanan yang baik bagi tubuh seperti buah, sayuran dan biji-bijian.


4. Hindari Kebiasaan yang Tidak Sehat.


5. Beberapa orang mengatasi stress dengan mengkonsumsi terlalu banyak kafein, alkohol, merokok, atau obat-obatan terlarang. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan.


6. Meditasi
    Saat melakukan meditasi, maka seseorang akan memusatkan perhatian dan menenangkan pikiran yang mungkin dapat                       menyebabkan stress. Meditasi dapat memberikan rasa tenang dan damai yang bermanfaat bagi kesejahteraan emosional.


7. Tertawa
    Tertawa tidak hanya meringankan beban mental tetapi juga menyebabkan perubahan fisik secara positef pada tubuh.


8. Memiliki Orang Terdekat
     Ketika seseorang merasa stress maka biasanya akan menutup diri. Namun, sebaiknya menemui teman atau orang terdekat untuk           meredakan stress.


9. Melakukan Yoga
     Yoga merupakan kegiatan penghilang stress yang populer. Gerakan yoga menyatukan fisik dan mental yang dapat membantu seseorang mendapatkan kedamaian.


10. Memiliki Tidur yang Cukup
       Stress akan menyebabkan seseorang sulit untuk tidur. Namun, tidur adalah waktu ketika otak dan tubuh beristirahat. Kualitas dan jumlah tidur dapat mempengaruhi suasana hati, energi, konsentrasi dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Miliki tidur yang         berkualitas dengan merilekskan diri sebelum jadwal tidur, mendengarkan musik yang menenangkan dan membuat suasana kamar menjadi nyaman seperti dengan aromaterapi.

Berkonsultasilah dengan profesional ketika merasa mengalami perubahan pada kepribadian atau kebiasaan sehari-hari untuk mendapatkan terapi yang tepat dalam mengatasi penyebab stress dan gangguan kesehatan mental.

Socionics adalah cabang psikologi yang berkembang secara dinamis. Ini didasarkan pada studi mendalam tentang pertukaran informasi seseorang berdasarkan alokasi berbagai tipe kepribadian. Lima tantangan kesehatan mental di Indonesia:

1. Stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan mental
Stigma atau nilai buruk yang diberikan kepada pengidap kesehatan mental di Indonesia didapatkan melalui pengaruh lingkungan yang buruk. Labelling, pengucilan, dan stereotip terhadap pengidap gangguan kesehatan mental membuat orang yang menderita gangguan mental memilih bungkam atau tidak berkonsultasi kepada ahli. Akibatnya, berdasarkan data dari Riskesdas pada tahun 2018, 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi dan 19 juta penduduk di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.

2. Rendahnya pemahaman mengenai kesehatan mental
Di Indonesia, informasi mengenai kesehatan mental masih belum banyak dipahami oleh masyarakat. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan mental membuat penilaian masyarakat terhadap pengidap gangguan kesehatan mental menjadi negatif. Akibatnya, terjadi salah penanganan terhadap penderita kesehatan mental.

3. Kesehatan mental di Indonesia masih jadi hal tabu
Keterbatasan pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan mental di Indonesia tidak dapat lepas dari nilai-nilai tradisi budaya atau kepercayaan masyarakat. Sebagian masyarakat masih mempercayai penyebab kesehatan mental berasal dari hal-hal supernatural atau takhayul sehingga pengidap gangguan kesehatan mental menganggap gangguan yang terjadi dalam dirinya adalah aib. Pemahaman ini membuat orang yang membutuhkan bantuan tenaga ahli enggan untuk ditangani. Tak jarang, pengidap gangguan kesehatan mental merasa malu untuk berada di masyarakat.

4. Diskriminasi terhadap pengidap gangguan kesehatan mental
Kesadaran masyarakat yang rendah tidak jarang mengakibatkan munculnya diskriminasi terhadap pengidap gangguan kesehatan mental. Bentuk diskriminasi tersebut dapat berupa perlakuan kasar, penghinaan, maupun perundungan. Tak jarang pula masyarakat menjauhi pengidap gangguan kesehatan mental serta keluarganya.

5. Akses terhadap kesehatan mental belum merata
Akses terhadap kesehatan mental di Indonesia masih sulit. Anggaran pemerintah untuk kesehatan mental, kapasitas rumah sakit jiwa, serta bangsal psikiatri di rumah sakit umum masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Di Indonesia, ada delapan provinsi yang tidak memiliki rumah sakit jiwa dan tiga provinsi tidak memiliki seorang pun psikiater. Kementerian Kesehatan Indonesia memprediksi setidaknya 90% orang dengan gangguan kesehatan mental tidak mendapatkan akses terhadap perawatan yang memadai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun