Lingkungan Sekolah: Bullying, diskriminasi, atau kurangnya dukungan dari guru dapat menurunkan rasa percaya diri anak dan memengaruhi hubungan sosial mereka.
3. Faktor Psikologis
Pengalaman traumatis, seperti kehilangan orang tua, penyalahgunaan, atau kekerasan, dapat memengaruhi cara individu mengelola emosi dan membangun hubungan sosial. Trauma yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi gangguan sosial-emosional yang serius.
4. Faktor Budaya dan Sosial
Norma budaya yang menekan ekspresi emosi tertentu atau memaksakan standar sosial tertentu dapat memengaruhi kesehatan sosial-emosional. Misalnya, budaya yang menstigma gangguan mental dapat membuat individu enggan mencari bantuan.
Dampak Gangguan Sosial-Emosional
Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional memiliki dampak luas, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial individu. Beberapa dampaknya meliputi:
1. Isolasi Sosial
Individu dengan gangguan sosial-emosional sering merasa sulit membangun dan mempertahankan hubungan sosial. Mereka mungkin menarik diri dari lingkungan sosial karena merasa cemas, tidak percaya diri, atau tidak mampu memahami isyarat sosial.
2. Prestasi Akademik yang Rendah
Anak-anak dengan gangguan sosial-emosional sering kesulitan berkonsentrasi, mengikuti instruksi, atau berkolaborasi dengan teman sekelas. Hal ini dapat menghambat pencapaian akademik mereka.