Mohon tunggu...
Dewi Putri
Dewi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby shopping,konten favorit tentang makanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Pengembangan Sikososial yang Dikemukakan oleh Erick Erikson

13 November 2024   10:25 Diperbarui: 14 November 2024   11:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori pengembangan psikologis yang dikemukakan oleh Erik Erikson dikenal dengan nama Teori Perkembangan Sosial-Emosional Erikson. Teori ini mengidentifikasi delapan tahap perkembangan psikososial yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Setiap tahap melibatkan tantangan utama atau krisis psikososial yang harus dihadapi dan diselesaikan individu untuk berkembang dengan sehat secara psikologis.

Berikut adalah delapan tahap perkembangan yang diajukan oleh Erikson:

1. Tahap Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0--1 tahun)
Pada tahap ini, bayi mengembangkan rasa kepercayaan atau ketidakpercayaan terhadap dunia sekitar, tergantung pada bagaimana kebutuhan mereka dipenuhi oleh pengasuh.

2. Tahap Otonomi vs. Rasa Malu dan Ragu (1--3 tahun)
Anak mulai mengembangkan kemandirian dan kemampuan untuk membuat pilihan sendiri. Jika diperlakukan dengan rasa hormat, mereka merasa otonomi; jika dibatasi secara berlebihan, mereka bisa merasa malu atau ragu.

3. Tahap Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3--6 tahun)
Anak-anak mulai menunjukkan inisiatif dalam mengeksplorasi dunia sekitar mereka. Jika dorongan ini didukung, mereka mengembangkan rasa percaya diri; namun jika dikendalikan atau dihukum secara berlebihan, mereka bisa merasa bersalah.

4. Tahap Industri vs. Inferioritas (6--12 tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mengembangkan keterampilan dan merasa berhasil atau tidak berhasil dalam aktivitas sosial dan akademik. Pengakuan dan pencapaian penting dalam membangun rasa percaya diri.

5. Tahap Identitas vs. Kebingungan Peran (12--18 tahun)
Remaja mulai mencari dan mengeksplorasi identitas diri. Jika mereka berhasil menemukan siapa diri mereka, mereka mencapai kestabilan identitas, tetapi jika gagal, mereka mengalami kebingungan peran.

6. Tahap Intimasi vs. Isolasi (18--40 tahun)
Pada tahap dewasa muda, individu mencari hubungan yang lebih mendalam dan intim. Keberhasilan dalam membangun hubungan yang sehat menghasilkan rasa intimasi, sementara kegagalan dapat menyebabkan isolasi.


7. Tahap Generativitas vs. Stagnasi (40--65 tahun)
Dewasa paruh baya berfokus pada kontribusi terhadap generasi berikutnya, baik melalui pekerjaan, keluarga, atau masyarakat. Mereka merasa generatif jika merasa mereka memberi dampak positif, namun stagnasi muncul jika mereka merasa tidak memberi kontribusi yang berarti.


8. Tahap Integritas vs. Keputusasaan (65 tahun ke atas)
Pada tahap akhir kehidupan, individu mengevaluasi hidup mereka. Jika mereka merasa hidup mereka penuh dengan makna dan pencapaian, mereka merasakan integritas; sebaliknya, jika merasa tidak puas atau menyesal, mereka merasa keputusasaan.

Setiap tahap ini saling terkait dan berpengaruh pada tahap berikutnya. Erikson menekankan pentingnya pencapaian yang sukses dalam setiap tahap untuk perkembangan psikologis yang sehat sepanjang hidup.

Tujuan dan fungsi dari teori perkembangan psikososial yang dikemukakan oleh Erik Erikson adalah untuk memahami bagaimana individu berkembang secara sosial dan emosional sepanjang hidup, serta bagaimana mereka mengatasi tantangan atau krisis pada setiap tahap perkembangan. Secara lebih rinci, tujuan dan fungsi teori ini adalah:

1. Tujuan Teori Erikson:

Memahami Proses Perkembangan Manusia Secara Holistik

Erikson bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perkembangan psikologis individu berlangsung dari bayi hingga dewasa, dengan mempertimbangkan aspek sosial, emosional, dan kognitif. Teori ini menekankan bahwa perkembangan bukan hanya terjadi di masa kanak-kanak, tetapi berlangsung sepanjang hidup.

Menerangkan Krisis Psikososial yang Harus Diatasi

Setiap tahap perkembangan psikososial melibatkan "krisis" atau tantangan utama yang harus dihadapi oleh individu. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana individu mengatasi krisis ini untuk mencapai hasil yang positif, seperti kepercayaan diri, identitas yang kuat, dan hubungan yang sehat.

Mendorong Perkembangan Sehat dan Seimbang

Teori ini bertujuan memberikan wawasan tentang bagaimana individu dapat mengatasi tantangan dalam setiap tahap kehidupan dan mencapai hasil psikologis yang sehat. Ini membantu untuk mengurangi risiko masalah emosional atau sosial yang bisa timbul jika krisis tidak diselesaikan dengan baik.

2. Fungsi Teori Erikson:

Panduan untuk Intervensi Psikologis dan Pendidikan

Teori Erikson memberikan pedoman bagi para pendidik, psikolog, dan profesional kesehatan mental dalam merancang intervensi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan seseorang. Misalnya, memahami pentingnya rasa percaya diri pada anak-anak atau membantu remaja dalam pencarian identitas mereka.

Membantu Memahami Konflik dan Perubahan dalam Kehidupan

Fungsi lainnya adalah untuk menjelaskan bagaimana individu dapat mengalami konflik atau perubahan yang mendalam pada setiap tahap kehidupan. Dengan memahami krisis yang muncul, seseorang dapat lebih mudah mengatasi perasaan kebingungan atau frustrasi yang mungkin timbul.

Menunjukkan Pentingnya Lingkungan Sosial

Teori ini juga menggarisbawahi pentingnya dukungan sosial dalam perkembangan psikologis individu. Setiap tahap perkembangan melibatkan interaksi dengan lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, dan masyarakat. Oleh karena itu, memahami konteks sosial menjadi kunci untuk memahami perkembangan individu secara keseluruhan.

Pencapaian Identitas dan Integritas

Fungsi teori ini juga berkaitan dengan pentingnya pencapaian identitas yang sehat pada tahap remaja dan integritas pada usia lanjut. Dengan memahami tahapan-tahapan tersebut, individu bisa lebih siap menghadapi perubahan-perubahan besar dalam hidup mereka, serta lebih bijak dalam membuat keputusan yang memengaruhi masa depan mereka.

3. Menilai Keberhasilan atau Kegagalan Perkembangan

Fungsi lainnya adalah untuk menilai sejauh mana seseorang berhasil mengatasi tantangan pada setiap tahap perkembangan. Jika krisis dalam suatu tahap tidak berhasil diatasi dengan baik, maka individu mungkin menghadapi kesulitan emosional atau sosial yang dapat memengaruhi perkembangan mereka di tahap berikutnya.

Kesimpulan:

Teori perkembangan psikososial Erikson berfungsi sebagai alat untuk memahami perjalanan perkembangan manusia dari bayi hingga dewasa. Teori ini menekankan bahwa perkembangan adalah proses yang berkelanjutan, di mana individu harus mengatasi berbagai krisis psikososial untuk berkembang dengan sehat, membentuk identitas yang kuat, dan berkontribusi secara positif dalam kehidupan sosial mereka.

Beberapa poin penting yang patut ditekankan dari teori ini adalah:

1. Teori Erikson berbeda dengan teori Freud karena:

- Mencakup seluruh rentang kehidupan manusia

- Lebih menekankan pada interaksi sosial

- Memandang perkembangan sebagai proses berkelanjutan

2. Setiap tahap memiliki "krisis" yang harus diselesaikan individu, yang akan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya.

3. Lingkungan sosial dan budaya memainkan peran kunci dalam pembentukan kepribadian seseorang.

4. Keseimbangan antara dua kutub (misalnya kepercayaan vs ketidakpercayaan) menentukan keberhasilan individu dalam menjalani setiap tahap.

Teori ini memberikan kerangka pemahaman yang mendalam tentang bagaimana manusia berkembang secara psikologis dan sosial sepanjang hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun