Nyaris putus asa, akhirnya ia pergi ke orang yang 'mengerti'. Ia pun bercerita bahwa di tempat usahanya sering kemasukan ular dan sering melihat ceceran darah di antara barang-barang dagangnya. Serem. Beberapa konsumennya juga bilang bahwa sering melihat tokonya itu tutup di siang hari, padahal ia buka setiap hari. Aneh kan yah?
Akhirnya ia paham bahwa dalam dunia usaha, persaingan bisnis itu pasti ada. Ia pun menyadari bahwa selama ini ia terlalu 'menggebrak' harga jual semurah mungkin dari awal berdiri usahanya. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa itu bisa 'melukai' hati pelaku bisnis yang sejenis yang mungkin merasa 'terancam' dengan strategi dagangnya itu.
Selain itu, ia pun baru 'ngeh' kalau pernah memecat salah satu karyawannya dan karyawan itu sempat bilang sakit hati dan seperti tidak terima atas keputusannya. Serba salah juga yah?
Dari cerita no. 5 ini, saya mengambil kesimpulan, selalu ada resiko di setiap kehidupan yang kita jalani. Selalu ada ujian bagi orang-orang yang dianugerahi kesuksesan atau pun sebaliknya. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Sudah dulu, 5 aja pointnya. Tuh kan, kata siapa sukses itu enak semuanya? Ternyata tidak juga kan? Mungkin ada benarnya juga kata orang-orang : Yang nikmat itu ketika kita bisa bersyukur dengan apa adanya yang kita miliki saat ini. Bila kita bisa mencapai kesuksesan tapi tidak membuat kita bahagia juga buat apa kan?
(Tamat)
***
~ Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Albert Einstein ~
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H