Sejak tahun 2021, Dompet Dhuafa mengembangkan sistem pertanian mina padi di Sedayu, Bantul. Tepatnya di Polaman, Argorejo. Mina padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu lokasi yang sama dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani. Cara menanam padi bersama ikan ini efektif untuk meminimalisir gulma dan kotoran ikan dapat menjadi sumber pupuk alami bagi tanaman padi. Budidaya Mina Padi ini dapat menambah penghasilan petani karena ikan yang ikut dibudidayakan dapat dijual.
Mina padi menerapkan sistem teknik jajar legowo. Padi ditanam pada petak-petak kecil berbentuk memanjang dan sejajar. Terdapat 31 petani yang tergabung dalam kelompok tani Sedyo Makmur dengan luas lahan sekitar 2,8 hektar. Lahan ini tidak semuanya milik petani, malahan sebagian besar adalah lahan sewa. Mina Padi memerlukan air yang cukup banyak dan di Dukuh Polaman, Desa Argorejo dialiri selokan Mataram yg airnya tidak habis-habis hingga cocok sekali untuk mengembangkan Mina Padi.
Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu juga dikembangkan sebagai daerah ekowisata. Dengan menggunakan dana zakat, Dompet Dhuafa memfasilitasi penyuluhan, pelatihan, sarana produksi pertanian dan pembuatan kolam ikan untuk menampung ikan yang siap panen dan dijual ke masyarakat. Petani yang kesulitan menjual ikan secara mandiri dapat menjual ikannya melalui Pasar Ikan yang dikelola kelompok tani Sedyo Makmur. Pasar ikan ini menjual ikan segar (fresh) dan olahan ikan yang bisa dipesan terlebih dulu (sistem pre-order).
Hasil panen padi digunakan petani untuk konsumsi pribadi karena lahan yang digunakan untuk menanam padi hanyalah petak-petak kecil. Sehingga tidak cukup untuk dijual, hanya cukup untuk konsumsi pribadi. Petani meraup keuntungan dari hasil panen ikan. Ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila karena ikan ini yang paling banyak diminati konsumen.
Dengan adanya pengembangan ekowisata di Sedayu, diharapkan daerah ini dapat menjadi sentra edukasi mina padi di daerah Yogyakarta. Tidak hanya wisata berbasis lingkungan saja tapi dapat pula mengajarkan pihak lain yang mempunyai keinginan belajar tentang budidaya mina padi.
Berjarak tidak jauh dari Sedayu, Bantul terdapat DD Farm Sentra Ternak Sentolo, Kulon Progo. Sentra ternak ini merupakan sebuah peternakan terpadu yang dikelola Dompet Dhuafa yang melibatkan komunitas peternak lokal yang tergabung dalam kelompok peternak pemberdayaan Dompet Dhuafa. Peternakan terpadu yang melibatkan kelompok peternak yang diberdayakan ini ditujukan untuk memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan hewan kurban yang berkualitas.
DD Farm Sentra Ternak Sentolo bukan hanya memelihara dan merawat ternak yang akan dijadikan hewan kurban tapi juga menyalurkan hewan kurban tersebut. Hewan ternak yang ada di Sentra Ternak Sentolo adalah hewan yang diperuntukkan untuk mendukung program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. Untuk mengelola kandang Sentra Ternak Sentolo diberdayakan Dhuafa setempat sebagai ABK (Anak Buah Kandang).
Hingga hari ini untuk memenuhi kuota THK terdapat 1300 ekor domba yang telah lolos quality control dan siap untuk disalurkan pada saat Idul Kurban 1443 ini. Seluruh hewan kurban yang digunakan dalam program THK telah terjamin kualitasnya dan tentu saja bebas dari penyakit mulut kuku hewan yang sedang mewabah saat ini.Â
Sentra Tani Mina Padi Sedayu dan Sentra Ternak Sentolo, Yogyakarta hanyalah sedikit contoh dari berbagai program yang dilakukan Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga filantropi yang ada di negeri ini. Dan bisa dijadikan bahan renungan bagi siapapun yang menggeneralisir bahwa semua lembaga filantropi di negara ini sama semua, melakukan penyelewengan dana seperti yang dilakukan lembaga filantropi yang sedang heboh beritanya itu.