Mohon tunggu...
Dewi Nuryanti
Dewi Nuryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Emak blogger

Emak blogger yang hobi traveling, makan dan belanja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Semua Lembaga Filantropi di Indonesia itu Sama?

9 Juli 2022   15:23 Diperbarui: 9 Juli 2022   15:29 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Unsplash

Gara-gara berita heboh penyelewengan dana umat yang dilakukan oleh salah satu lembaga filantropi, cukup banyak masyarakat yang jadi menggeneralisir. Beranggapan bahwa semua lembaga filantropi di Indonesia yang mengelola dana umat sama seperti lembaga filantropi yang sedang heboh diberitakan. Benarkah demikian? Apakah semua lembaga filantropi yang ada di Indonesia ini sama? 

Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan sembarangan saja. Harus tahu dulu apa itu lembaga filantropi. Filantropi merujuk pada tindakan kedermawanan dan erat sekali hubungannya dengan rasa solidaritas, kepedulian terhadap sesama terutama pada kelompok masyarakat yang tergolong tidak mampu dan berkaitan dengan relasi sosial antara orang kaya dan orang miskin.

Mengutip Journal of Islamic Philanthropy and Disaster (2021), mengatakan bahwa lembaga filantropi merupakan lembaga non-profit atau lembaga yang tidak mencari keuntungan dalam implementasi program-programnya. Tujuan lembaga filantropi adalah meningkatkan kesejahteraan hidup para penerima bantuannya. Bantuan tersebut dapat berupa pembinaan atau pun bantuan berupa pemberian alat-alat usaha. Lembaga filantropi berusaha membantu agar masyarakat tidak mampu dapat memiliki kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Lembaga filantropi mengelola dana umat dan sumbangan masyarakat. Pemerintah Indonesia sendiri telah memiliki aturan perizinan, pembinaan, pengawasan dan pelaporan lembaga yang mengelola dana umat dan sumbangan masyarakat pada umumnya. Aturan tersebut bertujuan untuk mencegah adanya penyelewengan terhadap dana umat dan sumbangan masyarakat yang dikelola.

Lembaga filantropi yang amanah memiliki transparansi, integritas yang baik dan melakukan audit secara berkala hingga pengelolaan dana umat dan sumbangan masyarakat jelas kemana dan untuk apa saja digunakan. Selain itu juga mempunyai program-program yang jelas dan nyata. Program tersebut dapat berbentuk program pemberdayaan masyarakat miskin/dhuafa atau program sosial lainnya yang bertujuan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat tidak mampu.

Kembali lagi pada pertanyaan apakah semua lembaga filantropi di Indonesia itu sama, kita dapat menilainya dengan mengacu pada sejauh mana transparansi, akuntabilitas serta integritas lembaga filantropi tersebut. Apakah hasilnya sama? Tentu tidak. Kita tidak bisa menggeneralisir semuanya. Salah satu lembaga filantropi di Indonesia yang memiliki transparansi dan integritas yang telah teruji adalah Dompet Dhuafa. 

Dilansir dari website resmi Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi dan kemanusiaan yang bergerak untuk pemberdayaan umat (empowering people) dan kemanusiaan. Pemberdayaannya bergulir melalui pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf), serta dana sosial lainnya yang terkelola secara modern dan amanah. Dalam pengelolaannya mengedepankan konsep welas asih atau kasih sayang sebagai akar gerakan filantropis yang mengedepankan lima pilar program yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, serta dakwah dan budaya.

Lalu bagaimana dengan transparansi terkait penggunaan dana umat? Para donatur bisa langsung melihatnya di website resmi Dompet Dhuafa pada bagian Laporan Publik. Bukan hanya itu, secara berkala para donatur akan menerima email yang berisi laporan terkait pemakaian dana umat tersebut. Program pemberdayaan di Dompet Dhuafa pun jelas dan nyata hingga ke pelosok negeri. Salah dua contoh program pemberdayaan Dompet Dhuafa di bidang ekonomi adalah DD Farm Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu Bantul dan Sentra Ternak Sentolo Kulon Progo, Yogyakarta.

Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa Hingga ke Pelosok Negeri, DD Farm Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu Bantul dan Sentra Ternak Sentolo Kulon Progo, Yogyakarta


Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu, Bantul (dokumen pribadi)
Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu, Bantul (dokumen pribadi)

Sejak tahun 2021, Dompet Dhuafa mengembangkan sistem pertanian mina padi di Sedayu, Bantul. Tepatnya di Polaman, Argorejo. Mina padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu lokasi yang sama dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani. Cara menanam padi bersama ikan ini efektif untuk meminimalisir gulma dan kotoran ikan dapat menjadi sumber pupuk alami bagi tanaman padi. Budidaya Mina Padi ini dapat menambah penghasilan petani karena ikan yang ikut dibudidayakan dapat dijual.

Mina padi menerapkan sistem teknik jajar legowo. Padi ditanam pada petak-petak kecil berbentuk memanjang dan sejajar. Terdapat 31 petani yang tergabung dalam kelompok tani Sedyo Makmur dengan luas lahan sekitar 2,8 hektar. Lahan ini tidak semuanya milik petani, malahan sebagian besar adalah lahan sewa. Mina Padi memerlukan air yang cukup banyak dan di Dukuh Polaman, Desa Argorejo dialiri selokan Mataram yg airnya tidak habis-habis hingga cocok sekali untuk mengembangkan Mina Padi.

Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu juga dikembangkan sebagai daerah ekowisata. Dengan menggunakan dana zakat, Dompet Dhuafa memfasilitasi penyuluhan, pelatihan, sarana produksi pertanian dan pembuatan kolam ikan untuk menampung ikan yang siap panen dan dijual ke masyarakat. Petani yang kesulitan menjual ikan secara mandiri dapat menjual ikannya melalui Pasar Ikan yang dikelola kelompok tani Sedyo Makmur. Pasar ikan ini menjual ikan segar (fresh) dan olahan ikan yang bisa dipesan terlebih dulu (sistem pre-order).

Hasil panen padi digunakan petani untuk konsumsi pribadi karena lahan yang digunakan untuk menanam padi hanyalah petak-petak kecil. Sehingga tidak cukup untuk dijual, hanya cukup untuk konsumsi pribadi. Petani meraup keuntungan dari hasil panen ikan. Ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila karena ikan ini yang paling banyak diminati konsumen.

Dengan adanya pengembangan ekowisata di Sedayu, diharapkan daerah ini dapat menjadi sentra edukasi mina padi di daerah Yogyakarta. Tidak hanya wisata berbasis lingkungan saja tapi dapat pula mengajarkan pihak lain yang mempunyai keinginan belajar tentang budidaya mina padi.

Berjarak tidak jauh dari Sedayu, Bantul terdapat DD Farm Sentra Ternak Sentolo, Kulon Progo. Sentra ternak ini merupakan sebuah peternakan terpadu yang dikelola Dompet Dhuafa yang melibatkan komunitas peternak lokal yang tergabung dalam kelompok peternak pemberdayaan Dompet Dhuafa. Peternakan terpadu yang melibatkan kelompok peternak yang diberdayakan ini ditujukan untuk memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan hewan kurban yang berkualitas.

DD Farm Sentra Ternak Sentolo bukan hanya memelihara dan merawat ternak yang akan dijadikan hewan kurban tapi juga menyalurkan hewan kurban tersebut. Hewan ternak yang ada di Sentra Ternak Sentolo adalah hewan yang diperuntukkan untuk mendukung program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. Untuk mengelola kandang Sentra Ternak Sentolo diberdayakan Dhuafa setempat sebagai ABK (Anak Buah Kandang).

Hingga hari ini untuk memenuhi kuota THK terdapat 1300 ekor domba yang telah lolos quality control dan siap untuk disalurkan pada saat Idul Kurban 1443 ini. Seluruh hewan kurban yang digunakan dalam program THK telah terjamin kualitasnya dan tentu saja bebas dari penyakit mulut kuku hewan yang sedang mewabah saat ini. 

Sentra Tani Mina Padi Sedayu dan Sentra Ternak Sentolo, Yogyakarta hanyalah sedikit contoh dari berbagai program yang dilakukan Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga filantropi yang ada di negeri ini. Dan bisa dijadikan bahan renungan bagi siapapun yang menggeneralisir bahwa semua lembaga filantropi di negara ini sama semua, melakukan penyelewengan dana seperti yang dilakukan lembaga filantropi yang sedang heboh beritanya itu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun