Mohon tunggu...
Dewi Nursafala
Dewi Nursafala Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Jangan takut berjalan lambat, takutlah jika hanya berdiri diam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Literasi Digital bagi Pemuda di Masa Pandemi

26 Desember 2020   15:44 Diperbarui: 26 Desember 2020   15:49 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keadaan pandemi Covid-19 ini memaksa individu ataupun masyarakat secara cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan digital. Interaksi yang biasanya dilakukan secara langsung menjadi secara online atau menggunakan media digital. Pandemi covid-19 ini telah membuat digital menjadi ruang publik yang mengaitkan antar individu maupun antar masyarakat.

Keadaan pandemi ini membuat teknologi memiliki banyak kemajuan dan membuat banyak hal berubah. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh media digital, sumber informasi bisa berasal darimana saja dan dapat diakses kapan saja. Tetapi, tidak dapat kita pungkiri juga bahwa dengan cepatnya arus perkembangan teknologi yang begitu cepat dan dinamis bisa menciptakan penyalahgunaan jika tidak digunakan dengan tepat yang berakibat terhadap kehidupan pribadi dan sosial pemuda.

Literasi digital dimasa pandemi ini dipandang sangat penting. Sebagai pemuda biasanya sangat rentan untuk melakukan penyalahgunaan dalam dunia digital, karena pemuda memiliki berbagai karakteristik dari aktualisasi, ambisius, pragmatis, egois, idealis hingga resistensial. Dengan literasi digital akan membantu pemuda mendapatkan informasi yang akurat dan mendapatkan bahan bacaan yang berkualitas dalam mengisi waktu di tengah pandemi covid-19. Dan dapat menyaring informasi yang dianggap perlu atau dibutuhkan oleh pemuda dan membuang informasi yang tidak layak di konsumsi atau informasi yang tidak dapat diuji kebenarannya dan tidak sesuai fakta.

Dengan literasi digital ini akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kreatif serta membangun nalar kritis. Maka pemuda, tidak akan termakan oleh isu yang provokatif, korban informasi hoaks serta korban penipuan yang berbasis digital di masa pandemi ini. Dengan demikian, diharapkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat akan cenderung aman dan kondusif.

Saran

Untuk menghadapi keadaan pandemi yang rentan akan penyalahgunaan digital dan banyaknya tersebar berita hoaks pada masa pandemi ini, maka pentingnya pemuda menanamkan kesadaran dalam diri pemuda untuk melakukan literasi digital. Dengan menerapkan literasi digital dengan baik dan benar maka pemuda bisa membangun nalar kritisnya untuk bisa meminamilisir penyebaran berita hoaks dan menghindari penipuan online serta kejahatan lainnya yang ada di dunia digital. Memang dunia digital memudahkan kita semua dalam memenuhi kebutuhan di era sekarang. Tetapi sebagai pemuda bijaklah dalam menggunakan teknologi. Teknologi memang diciptakan untuk memudahkan orang lain, bukan untuk menguasai orang lain.

Daftar Pustaka

Gilster, Paul. 1997. Digital Literacy. New York: Wiley

I Putu Gede Sutrisna. GERAKAN LITERASI DIGITAL PADA MASA PANDEMI

COVID-19. Institut Teknologi dan Kesehatan Bali: Stilistika Volume 8, Nomor 2, Mei 2020.

Meyers, E. M., Erickson, I., & Small, R. V. (2013). Digital literacy and informal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun