Selanjutnya beberapa hari terakhir dari status account FB Pak Irwan Prayitno sudah tidak lagi menyebutnya dengan kata "Gubernur", melainkan "Irwan". Lagi-lagi menurut saya ini masih kurang tepat :( Walaupun sudah lebih baik.
Sebutan "Irwan" mungkin ingin menunjukkan kepada siapa saja bahwa ini adalah pribadi Pak Irwan sebagai manusia biasa yang merakyat, bukan sosok petinggi dengan sebutan "Gubernur".
Sebutan "Irwan" memang terasa lebih sederhana atau sama rata dengan masyarakat pada umumnya. Namun masih ada sedikit jarak diantara semuanya.
Masukan saya, mungkin bisa lebih baik nan elok jika sebutan terhadap Pak Irwan tidak lagi menggunakan kata ganti orang ke tiga, melainkan dengan kata ganti orang pertama, yakni "Saya".
Contoh; "Pagi ini saya menyempatkan diri mengantar anak-anak berangkat ke sekolah sebelum saya menunaikan tugas dan kewajiban untuk membangun Kota Padang..."
Bagi saya selaku pembaca dan penikmat segala aktifitas Pak Irwan, membaca status seperti tersebut diatas membuat saya merasa lebih dekat dengan beliau. Karena Pak Irwan menyebut dirinya dengan "Saya", bukan "Irwan" apalagi "Gubernur".
Bayangkan jika kalimatnya seperti ini ; "Pagi ini Gubernur menyempatkan diri mengantar anak-anaknya berangkat ke sekolah sebelum Gubernur menunaikan tugas dan kewajibannya membangun Kota Padang..."
Terasa kan bedanya?
Ada rasa yang lebih akrab antara saya dengan beliau kala beliau menyebut dirinya dengan "Saya". Ditambah lagi, penyebutan kata "saya" justru bisa menimbulkan rasa hormat atau kagum dari masyarakat yang membacanya terhadap Pak Irwan.
Akan terasa betapa Pak Irwan begitu low profile, merakyat, down to earth dan senang bergaul dengan siapa saja.
Besar kemungkinan account FB tersebut memang bukan Pak Irwan sendiri yang melakoninya. Namun siapapun yang menjalankan media sosial tersebut, saran saya; posisikan diri Anda sebagai Pak Irwan sehingga penyebutannya adalah untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain.