Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Acungan Pisau dan Tamparan di Akhir Ramadhan dari Ayah dan Ibu

18 Juli 2015   08:17 Diperbarui: 18 Juli 2015   09:14 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukankah ayah ibu adalah sosok panutan pertama bagi seorang anak? Ibu yang baik, ibu yang sendu sebagai tempat mengadu, tiba-tiba marah dan bawa-bawa pisau???

Walaupun tidak mengena ke fisik anak-anak itu, tapi jangan dianggap tidak ada yang terluka.

Lupa kah dengan hatinya?

Hatinya terluka ayah... ibu...

Justru ini yang paling sakit. Ini adalah investasi jangka panjang yang telah bapak ibu tanamkan kepada anak-anak dalam rangka melukai hatinya. Dijamin, sampai mereka besar, mereka akan terus mengingat bahwa "pernah ada tangan ayah melayang ke mulut saya dan pernah ada acungan pisau dari ibu untuk saya".

Anak-anak itu pasti takut saat ditampar ayah, saat diacungkan pisau oleh Ibu.

Kebayang ngga sih ketakutannya anak-anak itu?

Apakah memarahi anak dengan gaya seperti ini dapat dibenarkan? Menurut saya sih tidak. Apapun tujuan dan maksudnya.

Mau bikin anak nurut? Jadi anak baik? Jadi anak sesuai perintah ayah ibunya? Jadi anak pendiam? Jadi anak yang lemah lembut?

Lupakah bahwa niat-niat seperti itu adalah sama juga kita sedang membentuk mereka untuk menjadi orang lain?

Usia anak-anak tersebut sepertinya memang masih usia yang senang bermain, berputar dan berlari. Kelihatan jelas bahwa mereka adalah anak-anak yang aktif dan sehat wal afiat fisiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun