"Iya bu sistemnya... iya, offline se-Indonesia..." jawab para petugas kesehatan klinik tersebut.
Saya masih semangat untuk adu tanya jawab.
"Wah ajaib ya, offline se-Indonesia... kasian dong ya kalo ada orang-orang yang baru jadi peserta BPJS terus sakit dadakan tapi ga bisa dilayani..."
Dan salah satu dari mereka menjawab "Kalo sakit dadakan ibu ke UGD Rumah Sakit aja..."
Owww... segitu entengnya ya jawabannya...Â
Bukankah salah satu tujuan dari program BPJS Kesehatan adalah untuk mempermudah masyarakat Indonesia dalam hal mendapatkan layanan kesehatan??Â
Lha kalo harus ke UGD, yang malem-malem, letak Rumah Sakitnya cukup jauh, ngga ada kendaraan, hujan badai, macet dan halangan lain-lain yang tentu tiap-tiap orang berbeda-beda kesulitannya gimana???
Buat apa dibuat sistem Faskes klinik/Puskesmas terdekat, terjangkau dan ternyaman kalau pada kenyataannya tidak membuat nyaman??
Entahlaaahh.... zzzzzzz.... !!!!
Selanjutnya kami bergegas ke UGD sebuah Rumah Sakit. Lagi-lagi saya penasaran, ingin tahu pelayanan seperti apa yang akan diterima oleh peserta BPJS Kesehatan di sebuah RS. Kalau di klinik kan sudah mengalami sebelumnya.
Tiba di UGD, daftar sebagai pasien BPJS. Diterima dengan baik. Ditangani dengan baik. Perawatnya memberikan penjelasan dengan amat jelas tentang apa saja yang di-cover BPJS dan apa yang tidak. Dokternya juga baik. Menangani pasien dengan sebagaimana mestinya.