Mereka berkata "iya bu, sistemnya offline, jadi kami tidak bisa mengecek apakah benar ibu faskesnya di klinik ini atau bukan... Offline dari kemarin maghrib..."
Waw! Sudah lebih dari 24 jam ya offline-nya.... sungguh aneh... Bayangkan, dalam waktu satu hari ada berapa banyak calon pasien perdana yang tertolak karena kasus yang sama???
Hah! Saya sangat berniat untuk maraahh!!!
Saya sampaikan kepada Paramedis tersebut, "Mbak, kan di kartunya tertera nama faskesnya??? Gak bisa diragukan dong??? Itu kan dicetak oleh sistemnya BPJS!!!"
Lalu saya sodorkan kartu BPJSnya sambil saya minta beliau untuk mengeceknya dengan seksama dan penuh kehangatan.
Saya masih mikir bulak balik, ini apakah bener-bener nama Faskes yang tertera di kartu BPJS ngga bisa dipercaya ya? Kok ada kejadian kayak gini??
Okelah kalau memang prosedurnya seperti itu, tapi trus apa artinya goresan manis untuk sebuah nama Faskes di atas kartu kalau tetap tidak bisa diakui kepesertaannya jika tidak melalui proses pengecekan lainnya??
Oke, akhirnya mereka melihat benar bahwa klinik tersebut adalah benar Faskes rujukan kami. Lalu mau tahu apalagi yang menjadi alasan mereka untuk tetap melakukan penolakan??
"Bu, ini kan ibu baru ya jadi peserta BPJS, baru bulan mei, nah kami ngga berani bu nerima ibu. Karena kami ngga bisa ngecek, BPJSnya offline..."
Heiiiyyy... sodarra sodarraaaaa... bukankah 7 hari sejak seseorang resmi terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sudah sangat amat berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di klinik yang menjadi Faskesnya????? Kenapa ini kepesertaan yang baru dua bulan dipermasalahkan????
"Apa sih yang offline??... Sistemnya?? Offline se-Indonesia???..." tanya saya.